JABARSATU Delapan rumah di RT 4/4, Blok Pahing Dusun Rambutkasih, Desa Gumulungtonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, mengungsi.
Hal ini dilakukan, guna meminimalisir terjadinya korban jiwa, akibat terjangan Sungai Cimanis, desa setempat. Kedelapan KK tersebut, Rusja, Aan, Tardi, Iding, Suwandi, Dasmin, Casma dan Daim yang memiliki dua rumah.
Menurut warga setempat, Rusja, hujan deras yang terjadi akhir pekan kemarin sekitar pukul 19.00 WIB, mengakibatkan rumah yang berada di dekat Sungai Cikanci semakin dekat dengan bibir longsoran. Sehingga, perlu adanya penanganan yang serius dari pihak terkait. “Longsoran yang terjadi tidak hanya saat di desa ini hujan tiba, melainkan daerah lain yang terkena hujan, desa kami yang terkena dampaknya. Intinya, longsoran bisa terjadi karena banjir kiriman dari daerah lain,” ujarnya..
Senada dikatakan warga lainnya, Dasmin. Dentuman keras kerap terjadi ketika air Sungai Cikanci melimpah. Meski tak sampai ke permukaan, namun kerasnya hantaman arus sungai berdampak pada retaknya tanah dan rumah warga.
“Warga sekitar sangat khawatir akan terjadinya longsor pada rumah yang ditempati ini dan untuk sementara, keluarga diungsikan ke rumah kerabat yang jauh dari bibir sungai. Saat ini, masyarakat sedang membuat bendugan, supaya arus sungai tidak langsung menghantam tebing,” katanya.
Kuwu Desa Gumulungtonggoh, Agus Saefudin mengungkapkan, sedikitnya delapan rumah yang terancam longsor dan sudah rencakankan untuk melakukan relokasi pada warga sekitar, yang berdekatan dengan sungai tersebut.
“Sekitar delapan rumah yang akan direlokasi dan untuk sementara delapan kepala keluarga tersebut diungsikan, empat rumah yang di huni Rusja, Aan, Iding dan Tardi, paling berdekatan dengan bibir sungai. Sedangkan, empat rumah lainnya, agak jauh. Meski demikian, akan direlokasi kedelapan kepala keluarga tersebut. Adapun tempat relokasi, di tanah desa berikut pembangunan rumahnya,” ungkapnya disela peninjauan lokasi.(KC/JBS/MD)