JABARSATU – Meski Pilkada Jawa Barat 2018 masih jauh tapisudah terlihat ada geliat kuat dukungan dan mulai bergulirnya calon-calon yang muncul, baik dari tokoh, maupun politisi sampai nama artis yang berpolitik.
Tokoh yang siap nampaknya salah satunya tokoh Jawa Barat yang sudah deklarai adalah Walikita Bandung Ridwan Kamil. Ia akan ke Gedung Sate 2018, Ada nama lain yang mimpi ke Gedung Sate yaitu Deddy Mulyadi Bupati Purwakarta ada nama Deddy Mizwar yang kini Wagub Jabar jika maju maka inilah Sang incumbent. Nama TB Hasanudin yang Angggta DPR RI dan juga ketua DPD PDIP Jawa Barat pun muncul.
Analis dan Pengamat politik dari Pusat Kajian Komunikasi Plitik Indonesia (PKKPI), menilai bahwa ada yang harus dilihat dalam strategi membumi di tanah Sunda, peta Jawa Barat yang dalam Pemilu Pilpres 2014 tercatat pemilihnya ada 33 juta lebih sangat menarik dan ini bisa jadi Jawa Barat ini kan paling besar pemilihnya.
“Mereka yang tinggal di pesisir, pegunungan, dan wilayah-wilayah menak, yang pasti punya ciri dan upaya pendekatan khusus, inilah yang harus dilihat untuk calon Gubernur Jawa Barat dalam bertarung di 2018 nanti,” ujarnya Munanto dalam rilis PKKPI yang diterima Redaksi Sabtu 25 Januari 2017.
Munanto menilai bahwa pilkada Jabar memang masih satahun lagi, namun Jabar adalah sebuah pesta demokrasi Jabar dipastikan pestanya akan ramai setelah pilakda DKI Jakarta. “Jadi akan banyak calon-calon yang ikut berebut masuk untuk duduk di Gedung Sate,” ujar Munanto yang juga kandidat Doktor Universiatas Padjajaran (UNPAD) bidang Komunikasi Politik ini.
Munanto juga menilai bahwa Nama Rudwan Kamil dideklarasi oleh Nasdem yang hanya punya 5 kursi apa kuat? “Saya rasa terlau dini saat ini. Karakternya kuat tanah Sunda Tidak tegesa-gesa, meski harus berani. Masyarakt Sunda itu santu dan tenang. Jadi kalau buru-buru bukan masuyarakt Sunda,”ujar dosen Universitas Pancasila Jakarta ini.
Munanto mengatakan bahwa betul banyak tokoh di Jawa Barat, tapi saya lihat calon Jabarsatu 2018 yang kuat adalah yang tegas bukan yang buru-buru.
Masih kata Munanto yang jelas untuk Pilkada Jabar beda dengan DKI Jakarta, di Jabar harus gunakan strategi kampanye yang membumi yang saya katakan tadi karena selain luas wilayah, Jabar ini unik dalam Pilkada, kita belajar banyak Pilkada Jabar munculnya nama Aher di awal-awal kan tak menyangka, mengalahkan yang lain, hanya karena gandeng artis Dede Yusuf, atau di saat dua kalai jabatan ini Aher juga muncul dan menang lagi karena gandeng Deddy Mizwar.
Kita tahu saat ini juga ada nama artis Dessy Ratnasari digadang dari PAN ada Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum yang saat dilantik Bupati dengan lantang langsung menyatakan siap maju untuk jadi calon Gubernur Jawa Barat dan bahkan sebuah sumber yang kuat menyebutkan ia sudah menunjuk tim sukses mantan sejumlah jurnalis di Jawa Barat sebagai konsultan politiknya.
Dalam data CSI dan PKKPI juga disebutkan ada juga nama Iwan Sulanjana yang dulu sempat maju di Pilkada Jabar dan juga mantan Pangdam II Siliwangi, ada juga mantan Politikus Demokrat yang kini ketua DPD NasDem Jabar disebut-sebut yaitu Saan Mustofa, lagi-lagi nama artis disebut, yaitu artis asal Bandung yaitu Nurul Arifin yang juga Politkus Golkar, yang mengejutkan juga ada nama Istri Gubernur Aher yang disebut-sebut ramai akan diusung ke Gedung Sate yaitu Netty Heryawan, tapi dalam Peta Politik PKS, agak aneh juga jika mengusung istri sebelah, karena KS kan dikenal sebagai artai kader bukan artai dinasti, tapi politik namanya juga bukan ilmu matematika.
Ada nama Bupati Karawang dr Cellica Nurrachadiana juga mulai muncul namanya dan katanya akan digadang di pilgub Jabar dan bahkan nama Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar pun muncul disebut yang akan siap bertarung di Pilgub Jabar 2018. Namun demikian benar adanya masih setahun lagi dan kita tunggu saja apa yang menjadikan pesta pilkada Jabar nanti di 2018. |JBS
JABARSATU.COM -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta, Fahira Idris mengatakan bahwa Anies Rasyid Baswedan akan tetap dan terus menjadi inspirasi bagi...