Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengapresiasi dunia usaha yang telah terlibat dalam program cooporate social resposibility (CSR).
Aher menyebutkan, dana CSR yang terkumpul dari beberapa perusahaan mencapai Rp 226 Milyar atau naik 100 persen dibandingkan dengan tahun yang lalu.
“Alhamdulillah sudah terkumpul Rp 226 Milyar atau naik 100 persen,”katanya kepada wartawan di Banung, Selasa (14/3/2017)
Dana CSR tersebut dialokasikan baik dalam bentuk pemberdayaan masyarakat, bina lingkungan, penghijauan, infrastruktur, pemberdayaan perekonomian, bangunan sekolah, maupun puskesmas.
Aher mengimbau kepada seluruh mitra untuk terus melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Kabupaten/Kota setempat untuk secara bersama-sama melakukan gerakan permasalahan yang terjadi di Jabar.
Aher menilai hal ini harus digagas oleh perusahaan maupun pribadi. Oleh karena itu sering disebut gerakan civil society karena pemerintah tidak mungkin melaksanakan, mengayomi atau melayani seluruh persoalan yang ada dihadapan masyarakat.
“Adanya konsolidasi dengan berbagai pihak khususnya dengan dunia usaha, maka banyak hal yang sangat mungkin kita lakukan secara bersama-sama,”ungkapnya.
Gubernur Jabar menambahkan dunia usaha di Jawa Barat di dorong untuk terlibat langsung dalam penyaluran CSR di berbagai bidang seperti kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi.
“Kita ingin pehatian dunia usaha pada lingkungan di Jawa Barat terutama kebersihan air,”imbuhnya
Menurutnya, program air bersih di Jabar sendiri mencapai seribu titik sedangkan untuk tahun lalu 1200 titik bahkan ditambah dengan ribuan titik yang dikelola dunia usaha.
Sementara, yang tercatat bekerja sama dengan Pemprov Jabar baru 102 perusaan sedangkan perusahaan tahun lalu baru 70 perusahaan.
Aher mengingatkan pentingnya koordinasi untuk membuktikan bahwa sebagian masalah mampu diselesaikan lewat civil society di samping lewat gerakan masyarakat sendiri dan tentu saja lewat anggara negara.
“Dengan kolaborasi seoertinini banyaknhalnyang bisa diselesaikan termauk masalah sosial, ekonomi, pendidikan dan sebagainya,”jelasnya. (PJB/JM/WHT)