JABARSATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 257 kepala keluarga (KK) atau sekitar 895 jiwa, di antaranya 74 lansia, 61 balita, 5 ibu hamil, 12 ibu menyusui, 2 dua orang sakit terpaksa harus dievakuasi dan menempati pengungsian di sejumlah tempat.
Ratusan warga itu adalah korban banjir asal Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ketinggian air luapan Sungai Citarum itu antara 30-220 sentimeter, hingga menggenangi atap rumah warga Rabu 8 Maret 2017.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Tata Irawan Sobandi mengatakan, ratusan jiwa korban banjir itu, di antaranya asal Kecamatan Dayeuhkolot 110 KK, 356 jiwa, 30 lansia, 31 balita, 2 ibu menyusui, 1 ibu hamil, 2 orang sakit. Sedangkan Asal Kecamatan Baleendah 147 KK, 539 jiwa, 44 lansia, 30 balita, 4 ibu hamil, 10 ibu menyusui.
“Di Kecamatan Dayeuhkolot, yang terendam banjir itu Desa Dayeuhkolot, Citeureup, dan Kelurahan Pasawahan dengan ketinggian air antara 30-200 sentimeter,” kata Tata.
Menurutnya, para pengungsi korban banjir itu ditempatkan di sejumlah masjid, aula desa setempat dan Koramil Dayeuhkolot.
Sedangkan ketinggian air di Kecamatan Baleendah, yang meliputi Kelurahan Andir dan Baleendah antara 30-220 sentimeter.
“Para pengungsi korban banjir Baleendah, ditempatkan di empat titik lokasi. Yakni di Gedung Inkanas, Gedung Sarana Kegiatan Belajar, GOR Kelurahan Baleendah dan Masjid Unilon,” katanya.(GM/JM/MD)