JABARSATU – Petang 17 Agustus 2016 menjadi hari paling membahagiakan bagi Gloria Natapraja Hamel. Bagaimana tidak, dia kembali diizinkan bergabung menjadi pasukan pengibar bendera dan bertugas menurunkan sang saka dari pucuk tiang. Gloria tidak kecewa meski ditempatkan di Pasukan Gordon.
“Enggak, Gordon itu bukan hal yang lebih buruk daripada pengibar atau apapun,” kata Gloria upacara penurunan bendera di Wisma Negara, Jakarta, Rabu (17/08/2016).
Kata dia, semua hal dalam penugasan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah penting.
Wajahnya sumringah saat menjelaskan dengan penuh semangat betapa bahagianya dia mendapatkan izin dari Presiden dan Wakil Presiden untuk menjadi pasukan “pemanggul” sang saka.
“Senang banget, aku tadinya sudah ikhlas. Sudah kayak, oh ya sudah mungkin ini bukan rezeki aku buat pakai (seragam) PDU sama teman-teman. Tapi akhirnya diberi kesempatan sama Pak JK dan Pak Jokowi senang banget, sudah kayak pingin nangis senang banget,” kata siswi SMA Islam Dian Didaktika Cinere, Depok, Jawa Barat itu.
Saat diwawancarai wartawan dan diminta berbicara dalam bahasa Prancis Gloria dengan lancar dan fasih berujar; “Oui je parle francais” (ya saya berbicara Bahasa Prancis).
Namun ia menolak untuk lebih banyak berbicara Prancis. Gloria lebih memilih menjawab dalam bahasa Sunda.
“Jangan pakai Bahasa Prancis dong, Bahasa Sunda dong. Abdi teh orang Sunda atuh, abdi teh bahagia,” selorohnya. |ANT