Home Bandung Kasus BUMN: Sejak Juni 2015 Keuangan PT Garuda Indonesia Sudah Dimanipulasi

Kasus BUMN: Sejak Juni 2015 Keuangan PT Garuda Indonesia Sudah Dimanipulasi

2109
0
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanudin sedang berorasi di hadapan ratusan kader PDIP Kota Tasikmalaya
JABARSATU – PT Garuda Indonesia (persero) diduga melakukan perubahan dalam laporan keuangan agar terlihat sehat. Dugaan perubahan ini terlihat dari salinan pembicaraan sebuah grup Whatsapp (baca: WA).
“Ini percakapannya mas, memang udah lama. Tapi ini sangat buruk dan tidak membuat perusahaan menjadi sehat,” terang salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya kepada media Energy World Indonesia di Jakarta.
Didalam salinan percakapan itu sangat terlihat jajaran direksi atau BOD memberikan perintah kepada kepala unit dan kepala bagian akunting PT Garuda Indonesia untuk memundurkan semua pembayaran hutang. Pemunduran ini dimaksudkan membuat laporan keuangan menjadi bagus.
Garuda-Indonesia“Sangat terlihat disini jajaran direksi melakukan perintah yang mencoreng perusahaan,” terangnya.
Dalam bait pertama, direktur keuangan (DF) menugaskan untuk melakukan identifikasi biaya-biaya non rutin bulan Juni 2015, agar dapat direvisi lebih maju ke bulan Juli atau Agustus 2015. Namun cara ini dengan syarat tidak mengganggu operasional secara signifikan.
Selanjutnya, jika kesepakatan pengunduran hutang telah disepakati terutama dalam bentuk perjanjian, maka bisa di revisi untuk ditandatangani ulang dan akan efektif bulan Juli atau Agustus. Disini Bukan hanya negosiasi pembayaran saya melainkan efektivitas perjanjian dan transaksinya.
“Disini terlihat dia meminta WA yang melakukan guidancenya, parah bukan kelakuan mereka” kata dia lagi.
Diakhir percakapan, sangat tegas pernyataan yang dikatakan WA. Dimana seluruh karyawan yang ditugaskan perintah tersebut tidak melaksanakannya, maka akan mendapat teguran keras dari jajaran direksi.
“Ini sudah sangat salah. Selama ini kita tahu Garuda Indonesia mengalami kerugian tapi angka yang di tampilkan real, tidak ada manipulasi. Namun sekarang bisa kita lihat sendiri,” imbuhnya.
Terkait berapa besaran angka, narasumber mengaku tidak tahu pasti. Namun ia memastikan percakapan itu memang sudah menjadi bukti.
“Beberapa waktu lalu ada media juga yang mengangkat ini. Namun Dirut Garuda enggan menjawabnya. Bahkan dia marah-marah sama reporter yang menulis ini. Kenapa saya tau, karena reporter tersebut merasa tidak adil,” jelasnya.
Kita ketahu bahwa Dirut Garuda yang marah itu adalah Arif Wibowo. Dan sampai kini dia masih menjabat sebagai Dirut maskapai plat merah ini. (ENERGYWORLD.co.id)