Tasikmalaya, JABARSATU – Pada era 80an dan 90an, blantika musik tanah air pernah dihiasi oleh sejumlah lady rocker yang hingga kini suasana masih terngiang. Kita mungkin masih ingat nama Cut Irna, Mel Shandy, Reny Djajoesman, Lady Avisha, Yevie Nabela, Inka Cristy, Conny Dio, dan lain- lain.
Mereka adalah para rocker wanita yang berhasil menggebrak pasar musik rock pada masanya. Suara dan penampilan mereka benar-benar ngerock hingga bila sedang unjuk gigi di atas stage, aura rocker mereka mampu menghipnotis penonton, histeris. Hingga kini lagu-lagu mereka masih sangat lekat di telinga.
Lama waktu berselang, 27 tahun lamanya kabar mereka tak terdengar lagi. Hingga tiba saatnya di tahun 2016 ini, para lady rocker tersebut kembali menyapa publik dalam sebuah reunion temu kangen lady rocker berhijab di Kota Tasikmalaya, (26/02/2016) dengan konsep yang sangat berbeda. Delapan orang lady rocker di atas tampil memukau penonton di Aula Hall Centre, Tasikmalaya.
Bedanya, jika dahulu tampak hingar bingar berbalut nuansa cadas, para lady rocker itu kini tampil berhijab, anggun dan teduh. Namun suara mereka sama sekali tidak berubah. Tetap ngerock abis. Nyaring dan membius. Jiwa rocker mereka tetap hidup. Edaaan!
“Kami hampir 27 tahun ya terpisah. Sekarang masing-masing udah hijrah ya, berhijab. Tercetuslah bagaimana caranya kita bikin reunion dengan konsep yang berbeda. Lebih benuansa islami, “kata Cut Indah Irna Dewi, lady rocker yang juga penggagas reunion lady rocker berhijab kepada jabarsatu.com usai konser.
Rocker yang sempat booming lewat album perdananya, Hantam Kromo itu mengatakan bahwa reunion tersebut sengaja digagasnya sebagai salah satu upaya membangkitkan gairah musik Indonesia, khususnya rock. Setelah Tasik, sambung Cut Irna lagi, reunion lady rocker berhijab berencana akan menggebrak Bandung, Semarang dan Surabaya.
“Ini dalam rangka touring ya, trailer, “ucap pemilik tembang hits” Ada Aku” itu.
Kota Tasikmalaya, dijadikan tempat pertama reunion itu digelar. Memang cukup beralasan. Karena bibit unggul penyanyi di kota resik itu tidak pernah surut. Sehingga butuh sentuhan dan gebrakan khusus untuk membangkitkan gairah bermusik.
“Saya ingin masyarakat Tasik termotivasi dengan kehadiran kami. Acara mudah-mudahan I bisa motivasi buat junior-junior kita di Tasik. Karena di Tasik potensi besar sekali, dangdutnya ada, rocknya ada, semua ada, “terang rocker yang sempat tergabung dalam Trio Denis Angel bareng Nike Ardilla (alm) dan Lady Avisha itu.
(boy/jbs)
