JABARSATU – Memo internal itu dalam dwibahasa ditujukan kepada seluruh karyawan PT Freeport Indoensia. Isi dari tulisan itu intinya pengunduran diri Maroef Syamsuddin sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Dalam surat itu juga disebutkan ada tawaran perpanjangan dari Mc Moran, namun nampaknya Maroef tetap mundur. Pertanyaannya apakah kemunduran Maroef ini mendadak atau memang hanya bedasar alasan kontrak 1 tahun?
Lalu ada apakah ada hubungan bagian grand desain sehubungan kedatangan Dubes AS Robert Blake ke Papua?
Drama apalagi yang dilakukan Freeport?
Dalam memo-nya, Richard Adkerson menulis Maroef Sjamsoeddin mengundurkan diri dengan alasan pribadi, dan perusahaan menerima pengunduran dirinya.
“Kami masih dalam proses mengidentifikasi presiden director baru untuk PT Freeport. Untuk sementara, Robert Schroeder — saat ini director and executive vice president — akan menjalankan tugas-tugas tanggung jawab manajemen Pak Maroef,” tulis Adkerson.
Muncul dugaan, PTFI tidak percaya lagi kepada orang Indonesia. Freeport McMoRan telah lama berniat mengganti orang Indonesia di posisi tertinggi perusahaan itu, dan menggantinya dengan kulit putih.Semula, Maroef Sjamsoeddin mewakili PTFI dalam perundingan dengan pemerintah Indonesia, pejabat pemerintah Indonesia, dan komunitas Papua.
Kini, peran itu akan dimainkan oleh Clementino Lamury, director and executive vice president saat ini. Lamury juga masih akan menjalankan tugasnya sebagai head of extermanl Affairs.
“Rob (maksudnya Robert Schroeder) dan Clementino akan terus berkoordinasi dengan saya,” tulis Adkerson.
Memo itu mengesankan Maroef Sjamsoeddin tidak mengundurkan diri dengan alasan personal, tapi dipaksa mundur. Ini berkaitan dengan kian peliknya divestasi saham PT Freeport Indonesia.
Inilah Surat Penguduran Maroef
PTFI mengajukan harga divestasi 10,64 persen saham PTFI yang tidak masuk akal, yaitu 1,7 miliar dolar AS, atau Rp 23,5 triliun. Di bursa Wall Street, menurut mantan Menkeu Fuad Bawazier, harga saham Freeport terus turun.
Disinyalir PTFI akan memaksakan Indonesia membeli sesuai harga yang diinginkan. Pada akhirnya, sengketa perpanjangan kontrak akan dibawa ke arbitrase internasional.
Dalam kaitan inilah PTFI merasa perlu tetap menancapkan gajinya dg cara menempatkan orang-orang yang akan memperjuangkan kepentingannya, yaitu agar perusahaan tetap mengeduk emas sampai 2041.
Sebelumnya memang pada pengunduran diri James R Moffett diumumkan (28/12) pengunduran diri Moffett terasa tak tepat, karena Presiden Direktur MS Freeport Indonesia, anak usaha Freeport McMoRan sedang Dallas proses penyelidikan di Kejaksaan Agung,terkait kasus papa minta saham yang melibatkan ketua DPR Setyo Novanto dan pengusaha MR.
Nah dengan mundurnya ini apakah ada cuci tangan kegaduhan dimana proses SN masih berkangsung? Inilah yang harus dibuktikan. (BK)