JABARSATU – Kurang lengkap rasanya bila berkunjung ke Tasikmalaya tanpa singgah di kedai Kupat Tahu Mangunreja. Tepatnya Letak 500 meter dr pusat kota kecamatan Mangunreja menuju arah Garut atau beberapa meter dari Polres kab Tasikmalaya.
Kedai ini menawarkan sensasi pedas kupat tahu yang tidak biasa. Sepintas kupat tahu Mangunreja tak beda jauh dengan kupat tahu pada umumnya, yakni sama-sama kombinasi ketupat dan tahu. Perbedaanya terletak pada bumbu dan strategi meracik nya.
“Kupat tahu sama aja ya, bedanya di bumbu aja. Kita pake bawang daun, cabe merah, cabe cengek ukuran sedang. Kacang tanah lebih seueur (dominan). Yang lainnya sama aja ada garam, gula merah, santan kelapa muda,”ungkap Lala Maelasari (36), cucu perintis Kupat Tahu Mangreja, (alm) Usman saat ditemui Jabarsatu.com di sela kesibukannya, Minggu, (03/01).
Lebih jauh putri pertama pasangan Maman dan Ny Tirah itu menerangkan bahwa setelah bumbunya lengkap lalu dimasak hingga matang sematang-matangnya agar mampu bertahan selama 6 jam. Sehabis itu barulah dibuat bumbu gress agar terjaga kesegarannya.
“Teu sesah da (Tidak sulit), “ucapnya.
Bicara pendapatan dalam sehari, Lala tidak menyebut angka pasti namun ditaksir meraup laba kurang lebih Rp3juta per hari.
“Sehari-hari pengunjung rame. Terutama pas liburan. Hari-hari biasa ge rame wae,” katanya.
Harganya pun relatif murah. Cukup merogoh kocek Rp18.000 (1 porsi) dan Rp10.000 (setengah porsi).
Salah seorang pengunjung Zaenal (60) mengaku puas dengan rasa kupat tahu yang disajikan.
“Rasanya enak, cukup banyak dan mengenyangkan. Kalau mau kupat tahu pasti ke sini. Setelah dibandingkan dengan yang lain lebih enak di sini, “katanya.
Kupat Tahu Mangun reja ini merupakan bisnis turun temurun didirikan sejak 1955 oleh Usman. Lalu diteruskan oleh putranya Maman (65). (tyo)