
JABARSATU – Di penghujung tahun 2015, Pemeritah Kabupaten Tasikmalaya menggelar hajat besar dengan nama Tasik Motekart 2015.
Banyak yang mengacungi jempol atas inisiatif Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum itu. Kendati demikian tak sedikit pulang yang mencibir miring dengan dalih pencitraan dan cuci gudang atau Penghamburan anggaran.
“Ieu mah kreativitas anak – anak muda Tasik mun dianggap pencitraan geus basi da geus kapilih jadi bupati, “ungkap Asep salah seorang pengunjung kepada Jabarsatu.com, Senin, (21/12).
Pengunjung lainnya Ridwan justru berpendapat sebaiknya. Kata dia, pagelaran tersebut merupakan bagian dari akal-akalan pak bupati untuk menarik simpati warga Tasikmalaya kepadanya pasca terpilih lagi jadi bupati.
“Pencitraan teh da lain ngan ukur pas arek nyalonkeun wungkul justru ayeuna pas tos kapilih, kan masih panjang perjalanan mang UU teh, tah diantawisnya dina waktos ngamimpina kedah di bumbui ku pencitraan supados masyarakatna langkung respek, “tegasnya.
Diketahui bahwa Uu Ruzhanul Ulum merupakan calon tunggal bupati Tasikmalaya yang kembali terpilih dalam pilkada 9 Desember lalu.
Sebagai calon petahana, Uu disetujui mayoritas warga Kabupaten Tasikmalaya untuk memimpin kembali.
Namun demikian, sebagian kesaksian warga bahwa kemenangannya itu sangat kental dengan bumbu money politic alias serangan fajar.
“kurang lebih 10 camat dikondisikan pada malam serangan fajar itu. Jadi wajar loba nu nyolok satuju ge, “ungkap mantan salah seorang petugas KPPS saat berbincang dengan Jabarsatu.com. (Tyo)