Home Bisnis & Ekonomi Provinsi Jawa Barat Raih Juara Pertama Indonesia Smart Nation Award 2015

Provinsi Jawa Barat Raih Juara Pertama Indonesia Smart Nation Award 2015

1065
0

IMG_0829JABARSATU – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih juara pertama kategori provinsi berukuran besar dalam Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2015 dari Citi Asia, Inc, menyisihkan Provinsi  Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten.

Bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/10/2015) malam, Jawa Barat menjadi satu dari sembilan pemenang terbaik dari total 45 pemenang yang terbagi dalam sembilan kategori, seperti provinsi besar/populasinya lebih dari 5 juta orang, provinsi sedang, kabupaten kecil, kota sedang, dan lainnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat Dr. Dudi Sudradjat Abdurachim, yang mewakili Pemprov Jawa Barat dalam penghargaan tersebut mengatakan, penghargaan tersebut menandakan kesiapan Jabar dalam menghapi era bantu pemerintahan berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK).

“Kami tentu berharap dengan adanya penghargaan ini, dengan pengukuran indeks ini, tentunya sesuai antara hasil dengan harapan dan keinginan masyarakat tentang kualitas pemerintahan Pemrov Jawa Barat,” katanya di Bandung, Selasa (21/10) pagi.

Menurut dia, penghargaan tersebut juga diharapkan semakin meneguhkan konsep serta visi yang dicanangkan dalam program West Java Cyber Province.

Gubernur Ahmad Heryawan menambahkan, penghargaan tersebut membuat pihaknya makin berkomitmen dalam menerapkan e-Government. Seperti berbagai OPD (organisasi perangkat daerah) yang sejak lama menerapkan TIK untuk pengganggaran atau e-Budgeting, serta proses tender atau e-Procurement proyek pemerintahan yang sudah dilakukan sejak 2009 lalu.

“Komitmen Jawa Barat terkait dengan kelembagaannya, regulasinya, dan implementasinya yang sudah cukup bagus. Contohnya dalam pengganggaran, semenjak awal sudah e-Budgeting, sehingga kita sudah tidak manual. Kemudian tendering, juga sudah menggunakan IT, bahkan kita paling lama, kalau tempat yang lain baru dimulai 2012, sementara Jabar sudah sejak 2009 yang lalu”, ungkapnya.

Selain Pemprov Jawa Barat, pemkab/pemkot di Jabar yang memperoleh penghargaan tersebut antara lain Kota Bandung (urutan kedua kategori kota berukuran besar) dan Kabupaten Bogor (urutan pertama ketegori kabupaten berukuran besar). Juga, Kota Cimahi dan Kota Cirebon untuk kota sedang dan Kabupaten Bandung bagi kabupaten besar.

Bertindak sebagai juri adalah para pakar, akademisi, dan praktisi teknologi informasi berpengalaman. Yakni Ketua Dewan Juri Prof. Dr. Eko Indrajit,  beranggotakan antara lain Prof. Dr. Armida Alisjahbana (Guru Besar FE Unpad/eks Menteri Bappenas), Prof. Dr. Marsudi W. Kisworo (Rektor Perbanas Institute), Dr. Yuswandi A. Temenggung (Sekjen Kemendagri), Dr. Setiawan Wangsaatmaja (Deputi SDM KemenPAN-S).

Berikutnya Dr. Ashwin Sasongko S (Peneliti LIPI), Dr. Cahyana Ahmadjayadi ( Founder dan Chairman  Citiasia, Inc.), Dipl-Ing. Thareq Kemal Habibie (Direktur PT. Ilthabi Energia), M. Awaluddin (COO Telkom), Eko B. Supriyanto (Pemred Majalah Infobank), dan lainnya.

Menurut Cahyana Ahmadjayadi, Founder & Chairman  Citiasia, pemenang berdasarkan hasil studi  Indonesia Smart Region Maturity Index  (Indeks Kematangan Daerah Pintar).

Indeks ini mengukur kondisi seluruh daerah di Indonesia (34 provinsi, 412 kabupaten, dan 93 kota) berdasarkan data terpublikasi dari berbagai sumber seperti data kementerian/lembaga, statistik wilayah seluruh Indonesia, dan web resmi Pemda serta analisis 72 media cetak nasional dan lokal serta 100 media online.

Indonesia Smart Region Maturity Index  dihitung dari dua indeks penyusun, yaitu indeks kesiapan menuju daerah pintar ( Smart Readiness Index) dan indeks kinerja daerah pintar ( Smart Region Index ).

Di dalam  Smart Readiness Index , terdapat lima dimensi yang diukur, yaitu sumber daya alam, struktur, infrastruktur, suprastruktur, dan kultur sebuah daerah. Sedangkan pada  Smart Region Index terdapat enam dimensi yang diukur, yaitu dimensi  smart governance, dimensi smart branding , dimensi smart living, dimensi  smart society, dan dimensi smart environment . Pada akhirnya, nilai indeks ini akan ditampilkan dalam bentuk rating (A+/A/B+/B/C+/C/D/E).

Cahyana menambahkan, studi ini memiliki kelebihan dari studi pemeringkatan daerah lainnya karena telah memanfaatkan metode big data analytic  yang dikembangkan oleh Citiasia,Inc yang dikenal Big CAT ( Citiasia Tools for Big Data Analytic).

“Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi tetapi juga dapat membantu daerah untuk melihat kesiapan daerah mengenai smartcity, dan melakukan inovasi. Dengan smart region, maka smart nation dapat dibangun,” katanya.

Ketua Dewan Juri ISNA 2015, Eko Indrajit  menambahkan, pihaknya mengapresiasi para pemenang, termasuk Pemprov Jawa Barat, yang dinilai tidak pro aktif mempublikasikan mempublikasikan daerahnya.

“Daerah yang smart salah satunya adalah yang memastikan orang tahu daerahnya. Jangan tunggu bola. Sangat rugi sekali daerah yang menutup dirinya. Manfaatkan teknologi untuk perkenalkan daerah masing-masing. Katanya ingin investor datang, ya harus ada data lengkap tentang daerahnya, ” katanya.

Dalam sambutannya semalam, Sekjen Kemendagri Yuswandi Temanggung menyampaikan apresiasi terhadap penghargaan ini. Menurutnya, suatu daerah memang sudah seharusnya menerapkan smart region.

“Saya mengira ini adalah sebuah kebutuhan, bukan lagi sebuah keinginan,” ucap Yuswandi.

Ketua DPD RI Irman Gusman yang hadir dalam acara ini menekankan pentingnya aspek teknologi informasi dalam pengembangan suatu daerah. Dia menjadikan India sebagai contoh.

“India maju karena menggunakan IT. Kita belajar dari India yang tingkat buta hurufnya tinggi, Indonesia pasti bisa. Jadi asal ada kemauan, kita pasti bisa,” ujar Irman.

Peneliti LIPI Ashwin Sasongko mengatakan, indeksasi sangat dibutuhkan agar sebuah daerah menjadi maju. “Indeksasi sangat ilmiah, faktual dan dapat dipertanggung jawabkan,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.