JABARSATU – Kamis (15/10/2015) Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella jadilah tersangka oleh KPK. Kasusnya soalskandal Suap Hakim dan Jaksa kasus Bansos Sumatra Utara.
Kenapa dia bisa tersangka? Bukan Wakil Gubernur Sumatra Utara, Tengku Erry Nuradi yang sekarang dapat tugas jadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatra Utara dan Ketua DPW Nasdem Sumatra Utara.
Sedari awal, sudah jelas, bahwa kasus Pak Gatot adalah mainannya orang Nasdem karena ada peran aktif (bahkan sangat aktif) dari OC Kaligis, yang juga Ketua Mahkamah Partai Nasdem saat itu. OC Kaligis berkali-kali mengadakan pertemuan dengan Tengku Erry Nuradi, dan beberapa kali difasilitasi Patrice Rio Capella.
Sedari awal OC Kaligis sudah menjadikan Bu Evi (Istri Pak Gatot) sebagai umpan, karena OCK dan Bu Evi sudah saling kenal sejak 2002, jauh sebelum Bu Evi menikah dengan Pak Gatot 2009. Semua pertemuan, negosiasi, dan pengadaan uang di inisiasi oleh OCK.
Dan yang membuat kecurigaan saya bahwa Plt Gubsu Tengku Erry Nuradi pasti terlibat adalah saat KPK pertama kali menggeledah Kantor Pak Gatot setelah tim OCK tertangkap tangan, Pak Gatot tidak mengetahui dan tidak mendapatkan izin atau pemberitahuan penggeledahan dari KPK. Yang menerimanya hanya Tengku Erry Nuradi, bahkan beliau sudah ada di lokasi penggeledahan bersama KPK. Lalu apakah Partai Nasdem akan bubar? Karena ada penuh lumpur yang kotor.
Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, belum mau membeberkan keterkaitan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella dalam kasus dugaan suap kepada hakim Pengadilan Tata Usaha Negeri Medan. Gatot berjanji akan menyampaikannya di persidangan dirinya. “Nanti saja, ya, di persidangan,” ujar Gatot setelah diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (29/9).
Kalau benar Patrice Rio Capella terlibat dalam kasus ini, akankah Partai Nasdem dibubarkan? Karena, pada 3 Juni 2013 lampau, dalam acara pembekalan caleg partainya di Ancol, Jakarta, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berjanji partainya tidak akan cuci tangan bila ada kader yang tersangkut kasus pidana.
“Kami tidak mau sebut-sebut oknum. Kalau ada anggota kami terkait tindakan tercela, partai akan bertanggung jawab,” kata Paloh.
Bukan hanya itu. Paloh juga berjanji untuk mengevaluasi keberadaan Partai Nasdem bila ada kadernya tersangkut korupsi. “Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” ujarnya. (JBS/PRB/CYU)