JABARSATU – Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyebut, Indonesia kaya akan sumber daya alam minyak dan gas bumi, namun masih banyak dikendalikan perusahaan asing. Karena banyak blok migas dioperasikan oleh perusahaan asing. Hal ini pun diakui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
“Saya sepakat, kontraktor hanya mendapat sisi ekonomisnya. Saya sangat setuju dengan Pak Rizal Ramli tadi, bahwa jangan sampai kita dikendalikan oleh perusahaan asing dan jangan sampai ada yang eksplorasi yang justru merugikan bangsa Indonesia,” kata Kepala Humas SKK Migas, Elan Biantoro, di acara diskusi tentang energi, Rabu (7/10).
Namun demikian, Elan menyampaikan, Indonesia tetap masih membutuhkan bantuan perusahaan asing.
“Tidak dipungkiri, kita masih perlu uluran tangan mereka (perusahaan asing) agar tetap mau berinvestasi di Indonesia. Kita tidak keluar uang sama sekali. Biaya oleh mereka sendiri. Pada saat mereka berhasil dan ekonomis, negara mengganti dengan produk (minyak atau gas) yang dihasilkan. Kalau mereka tidak berhasil, negara tidak (mengganti),” ujar Elan.
Elan memaparkan, besarnya pemenuhan kebutuhan minyak bumi tiap tahunnya masih belum lepas dari peran perusahaan asing. “Setiap tahun kebutuhan kita sebesar 2,9 juta setara barel minyak bumi atau bauran energi 49,7% dan gas sebesar 20,1%. Maka minyak dan gas masih sangat dominan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat kita,” jelasnya. (DSU/GE)