JABARSATU – Dalam diskusi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten dengan calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2020, Maxi Gunawan, di Tangerang, Selasa (6/10), terungkap banyak pengusaha di Banten resah dengan masuknya pengusaha dan tenaga kerja asing, akibat adanya kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menurut mereka, kebijakan itu akan berdampak tak hanya kepada para pengusaha lokal, tapi juga masyarakat yang mencari lapangan pekerjaan. “Karena khawatir persaingan dengan asing, sejumlah Kadin di Banten seperti Cilegon sudah menetapkan aturan. Jika ada investor mau masuk ke sana, harus menjadi anggota Kadin Cilegon lebih dulu agar bisa memberikan kontribusi,” ujar Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya dalam diskusi itu. Sampai sekarang, tambahnya, sudah ada begitu banyak pekerja asing dan juga pengusaha asing yang menggarap proyek-proyek pembangunan di Banten, yang bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Maxi Gunawan pun menanggapi, dengan mengatakan MEA bukanlah hal buruk, tapi justru merupakan suatu tantangan. Dia meminta Kadin di daerah tidak perlu khawatir, tapi harus mengintrospeksi apa saja kelemahan para pengusaha tergabung dalam Kadin. “MEA tidak bisa dicegah, karena ini kaitannya dengan pasar global, bukan berarti jelek. Tinggal nanti bagaimana kita berkoordinasi dengan pemerintah untuk membuat kebijakan agar investor asing ini mendorong ekspor produk dari negeri kita,” ujar Maxi.
Bahkan, Maxi menyatakan sumber daya manusia Indonesia belum sebanding dengan negara Asia lain. Karena itu, dia menyatakan harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan kejuruan. “Banten ini kan sudah terkenal dengan industri baja, SDM-nya harus didorong dan terfokus ke bidang tersebut. Begitu juga dengan industri lain yang ada di Banten. Ini juga perlu dorongan dari pemerintah,” tutur Maxi. Nah apakah was-was itu juga di kuatirkan sama Jabar? (Pur/PRB)