JABARSATU – Kami Tantang Pemerintah untuk Melakukan Pembunuhan Massal, kalimat ini keras dan disampaikan oleh salah seorang warga Jatigede terhadap keputusan pemerintah guna melakukan penggenangan pada 30 Agustus nanti, terang membuat cemas dan khawatir masyarakat luas. “Kalau pemerintah tetap merealisasikan penggenangan, kami tantang pemerintah untuk melakukan pembunuhan massal warga Jatigede. Atau pilihan lainnya, lebih baik Jokowi menghentikan proyek ini kalau kesejahteraan rakyat tidak terjamin,” papar Muchyidin selaku warga Jatigede saat ditemui di Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Kamis (30/7).
Kalimat yang berisikan genosida itu, jelas tidak timbul begitu saja. Kekecewaan yang menjadi dasar terhadap keputusan pemerintah terkait permasalahan waduk Jatigede, membuat warga geram dengan apa yang akan dilakukan pemerintah terhadap tanah air mereka.
“Ketika saya mengucapkan kalimat itu, pemerintah masih tetap menjalankan proyek yang mereka inginkan. Sudah beberapa kali saya berbicara seperti itu, dari mulai tingkat kabupaten, provinsi sampai tingkat nasional, tetap tidak ada tanggapan. Malah pemerintah lebih serius untuk memaksakan keinginannya untuk merealisasikan proyek itu,” jelas Muchyidin.
Beliau juga mengatakan bahwa apa yang telah digaungkan oleh pemerintah atas kesejahteraan rakyat, sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di lapangan. “Tidak mungkin masyarakat di daerah genangan akan sejahtera. Apa yang nyatanya sekarang terjadi di desa kami? Sedang ada pemberkasan. Itu adalah alat pemerintah untuk melakukan pengusiran terhadap masyarakat,” pungkasnya.
Selain itu, beliau juga memaparkan tentang konflik agraria yang sudah ada sejak lama. “Jika pemerintah hanya memberikan uang santunan dan uang pengganti relokasi. Maka, pemerintah tidak akan menyelesaikan yang lainnya,” tambahnya.
Luka semakin memerih, sudah jatuh tertiban tangga pula. Barangkali, begitu juga yang saat ini sedang warga Jatigede rasakan.
Dan sebagai penutup, Muchyidin juga mengatakan tentang penundaan penggenangan waduk yang akan dilakukan pemerintah. “Saya juga yakin kalau tanggal 1 nanti, tidak akan dilakukan penggenangan. Pasti ditunda,” tutupnya. (NAA/GE/VoB/JBS)