JABARSATU – “Hidup ini lebih berarti ketika kita dapat memberi manfaat bagi orang lain. Meskipun untuk itu diperlukan sebuah pengabdian. Pengabdian untuk mewarnai kemerdekaan. Pengabdian yang memberi energi untuk masa depan negeri.” Itulah narasi yang menghantarkan salah satu visual Iklan Selamat (Congratulation Ad) dari PT Pertamina (Persero) untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Iklan berdurasi 30 detik ini mengangkat kisah tentang Ibu Tjitjih Rukaesih, pendiri Yayasan An-Nur Kamojang yang merupakan sekolah binaan Pertamina. Ketulusan dan pengabdian Ibu Tjitjih yang sekarang sudah berusia 74 tahun, diangkat Pertamina sebagai teladan yang diharapkan bisa menginspirasi generasi penerus bangsa dalam memaknai kemerdekaan yang telah kita dapatkan.
Dalam iklan yang bisa digolongkan sebagai iklan layanan masyarakat yang dikerjakan oleh advertising agency bernama Stratos ini menceritakan tentang keteguhan dan ketulusan Bu Tjitjih yang berangkat sebelum jam lima pagi ke sekolah yang didirikannya demi mempersiapkan peringatan kemerdekaan Indonesia.
Secara emosional, sang sutradara Renny Fernandez yang memproduksi film iklan ini dibawah bendera Koi Films sebagai Production House pelaksana, berhasil memberikan visual yang emosional dan mengharukan.
Dibawah supervisi Dicky Erlangga yang merupakan Executive Creative Director dari Stratos, surprise cerita mampu dihadirkan secara cukup alami dan menyenangkan. Penonton bisa menyaksikan bagaimana anak-anak yang terkejut ketika mendapati Bu Tjitjih sudah ada di kelas saat mereka baru tiba, dan bagaimana melalui ketulusan pengabdiannya Bu Tjitjih mampu mencairkan suasana tersebut menjadi suasana heroik dan sukacita dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
“Setiap tantangan dalam berkarya adalah kesempatan untuk menjadi yang terbaik. Meskipun untuk itu, diperlukan sebuah pengabdian. Pengabdian untuk memaknai kemerdekaan. Pengabdian yang memberi energi untuk masa depan negeri,” Inilah salah satu narasi lainnya untuk menghantarkan visual versi iklan selamat lainnya dari Pertamina untuk HUT Kemerdekaan RI.
Dalam versi iklan ini, Pertamina mengangkat cerita lain tentang pengabdian Capt. Agustin N. Fitriyah, nahkoda wanita pertama Indonesia di Kapal Tanker Pertamina. Dalam iklan ini diceritakan bagaimana Kapten Agustin yang baru berusia 34 tahun ini secara profesional dan cekatan, menjalankan tugasnya di kapal tanker yang penuh tantangan.
Iklan ini masih digarap oleh tim yang sama dari iklan versi Ibu Tjitjih. Sayangnya, meski menyajikan visual film iklan dengan eksekusi di dalam kapal yang tengah berlayar, yang notabene tidak gampang, iklan ini boleh dikatakan mengalami kebocoran.
Iklan ini berusaha menampilkan kisah nyata aktivitas Kapten Agustin di dalam menjalankan tugasnya. Namun sayangnya talent lelaki yang menjadi kolega kapten Agustin merupakan talent yang cukup banyak (overused) dijadikan endorser iklan-iklan produk lainnya. Sehingga gambaran kisah nyata keseharian Kapten Agustin yang ditampilkan hanya terasa sebagai drama untuk keperluan shooting semata. Akan terasa lebih nyata jika saja film iklan ini menampilkan talent yang jarang tampil atau video dokumentasi asli dari keseharian Kapten Agustin atau crew kapal Tanker Pertamina lainnya.
Setidaknya itulah sumbangan yang cukup bermakna dari Pertamina dalam memperingati HUT ke-70 Republik Indonesia sekarang, di luar kebingungan yang entah disengaja atau tidak telah diberikan kepada masyarakat terkait permasalahan mengenai fluktuasi harga BBM, berkurangnya laba, munculnya Petralite dan permasalahan lainnya. Dirgahayu Indonesia (WAW/GE)