JABARSATU.COM – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan kubu Muktamar Surabaya Arsul Sani membantah kabar kader-kader partainya pindah ke partai lain karena khawatir tak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah serentak yang pendaftarannya dibuka bulan Juli, menyusul belum berakhirnya sengketa kepengurusan di internal PPP.
Salah satu kader PPP yang disebut pindah ialah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Solo, Arif Sahudi. Ia disebut hengkang ke PDIP. “Pak Arif Sahudi kemarin ikut Musyawarah Wilayah Jawa Tengah bersama Pak Romi (Romahurmuziy –Ketua Umum PPP kubu Mukatamar Surabaya). Dia tidak pindah partai,” ujar Arsul kepada CNN Indonesia, Jumat (29/5/15).
Kabar soal sejumlah kader PPP yang pindah ke PDIP tak diketahui oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. “Saya belum tahu sebab rekrutmen di daerah-daerah,” kata dia.
Hasto menyatakan PDIP siap membuka pintu bagi kader partai lain yang ingin bergabung. Namun, tegasnya, itu bukan berarti PDIP senang ‘membajak’ kader partai lain. (Baca: Jelang Pilkada, PDIP Siap Tampung Kader PPP)
Apabila benar ada kader yang pindah partai, Ketua Umum PPP kubu Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan tak menyalahkan mereka. Ia justru menyindir partai lain yang ‘menggoda’ kader-kader PPP.
“Orang gue loe tarikin, enggak punya malu. Itu enggak ada etikanya. Yang jelas, kader PPP sudah tahu tak ada masalah dengan pencalonan mereka. Sudah saya amankan,” ujar mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.
Sudah ‘diamankan’ yang dimaksud Djan itu ialah ia menitipkan kader-kader terbaiknya ke Gerindra agar terjamin dapat ikut pilkada. (JBS/CNN)
