JABARSATU.COM -Presiden Joko Widodo membatalkan pertemuan dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM-SI) pada Senin (25/5/2015). Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pembatalan dilakukan karena pertemuan Jokowi dengan perwakilan BEM pekan lalu dianggap sudah cukup menjelaskan alasan pemerintah atas sejumlah kebijakan.
“Pertemuan dengan mahasiswa tidak mungkin dijadwalkan karena dengan BEM minggu lalu Presiden sudah ketemu, tetapi mereka hadir di istana (berunjuk rasa) tanggal 21,” ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Senin.
Rencana pertemuan Jokowi dengan perwakilan BEM SI sedianya dilakukan pada hari ini pukul 08.00. Namun, pihak istana membatalkan pertemuan itu sehingga mengundang perbincangan di media sosial dan muncul tagar #JokowiBohong.
Menurut Pratikno, acara Presiden hari ini sangat padat sehingga tidak memungkinkan untuk ditambah dengan acara lain. Dia memastikan bahwa pesan yang hendak disampaikan mahasiswa kepada Presiden terutama soal bahan bakar minyak (BBM) sudah disampaikan melalui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
“Presiden sudah menggarisbawahi bahwa semangat kebijakan BBM adalah untuk mengalihkan ke hal-hal produktif, dan justru masyarakat bawah yang lebih merasakan manfaatnya. Pengalihan subsidi BBM adalah komitmen untuk pro rakyat miskin, subsidi kesehatan, pertanian, nelayan,” ucap Pratikno.
Pada Kamis (21/5/2015), BEM-SI melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dalam rangka peringatan reformasi. Mereka menuntut agar pemerintah tak lepas tangan atas harga BBM yang kini dilepas ke mekanisme pasar.
Pada Selasa (19/2015) malam atau dua hari sebelum unjuk rasa, perwakilan BEM dari sejumlah universitas diundang oleh Presiden ke istana. Presiden sempat menanyakan rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan dilakukan BEM-SI.(JBS?K)