Jabarsatu.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mulai mengantisipasi datangnya gelandangan dan pengemis (gepeng) menjelang Ramadan yang tinggal beberapa minggu lagi, dengan melarang warganya memberikan sedekah kepada mereka.
“Di Kota Cimahi jumlah pengemis tidak tetap, karena mobilitasnya tinggi, kadang ada kadang tidak ada. Tapi jika menjelang puasa dan lebaran biasanya akan ada peningkatan,” ungkap Kasi Rehabilitasi Sosial dan Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi Agustus Fajar dihubungi, Senin (18/5/2015).
Menurut Agustus, biasanya mereka mangkal di sejumah pasar dan pusat keramaian seperti alun-alun dan pasar. “Saat ada hajatan KAA (Konfrensi Asia Afrika) di pasar antri kami menemukan muka-muka baru, mungkin imbas dari itu (KAA). Siapapun itu gelandangan dan pengemis ada di kota cimahi kita lakukan pembinaan,” bebernya.
Untuk itu, selama Ramadan pihaknya akan mengoptimalkan penjangkauan di beberapa titik berkumpulnya gepeng.
“Untuk gelandangan dan pengemis kita lakukan pendataan dan mengingatkan mereka untuk meninggalkan kegiatan mengemis. Jika berasal dari daerah lain, kita upayakan pemulangan ke daerah asalnya,” ungkanya.(JBS/GM)