JABARSATU.COM – Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan
Batubara mengatakan, batalnya PT Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM) diduga ada campur tangan pemerintah terkait keputusan itu.
Terlepas, Pertamina mendapat tekanan dari beberapa pihak yang berkepentingan.
Seperti diketahui, Kamis (14/5/2015) beredar surat dari Pertamina kepada
pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk menaikkan harga bahan
bakar khusus (BBK) yaitu pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex.
Pemerintah
namun Jumat hatri ini (15/5/2015) Marwan menduga, dihari yang sama, BUMN energi
itu memutuskan pembatalan itu. “Pertamina sudah mengevaluasi dan melakukan
kajian untuk menaikkan harga (pertamax). Kalau dibatalkan, saya yakin ada
permintaan dari pemerintah,” tandasnya.
Selain tekanan dari sisi ekonomi, menurutnya, pembatalan ini kental kepentingan
politik. Sebab pembatalan di detik-detik terakhir, tidak mencerminkan suatu
kebijakan ekonomi yang matang. “Partai-partai oposisi ini sudah banyak yang
mengecam,” tambahnya.
Kemudian, dari sisi ekonomi, pemerintah dinilai juga mempertimbangkan kondisi
ekonomi yang tengah sulit.
Salah satunya, adalah faktor pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Kondisi ini bisa saja membuat pemerintah gamang,” ujar Marwan. (VV/JBS)