JABARSATU.COM – Camat Rancaekek Drs. Haris Taufik mengatakan, berdasarkan kabar dari media massa, Indonesia merupakan masuk pada peringkat ke-4 penderita tuberkulosis (TB) di dunia, setelah Cina, India dan Afrika Selatan. Hal itu, menunjukkan penderita TB di Indonesia masih cukup banyak.
“Penderita TB di Indonesia itu mencapai 5.000 kasus per tahun, di antaranya 170 orang meninggal dunia per tahun berdasarkan informasi dari Departemen Kesehatan,” kata Haris saat menghadiri acara gerakan nasional ketuk pintu untuk mendukung terwujudnya Indonesia bebas TB di halaman SMPN 3 Rancaekek, Jalan Teratai Raya Perum Rancaekek Kencana, Kelurahan Rancaekek Kencana, Kec. Rancaekek, Kab. Bandung, Minggu malam tadi(19/4/2015).
Haris mengaku, prihatin dengan melihat kondisi seperti itu. Apalagi ancaman penyakit TB yang dapat menular dan mematikan itu terjadi di negara berkembang. “Bisa terjadi di permukiman padat penduduk dan kumuh,” kata Haris.
Ia mengatakan, di Kecamatan Rancaekek dengan penduduk sekitar 170.000, berdasarkan data yang ada sekitar 1.150 warga dicurigai menderita TB. Di antara mereka itu sekitar 180 anak-anak.
“Dengan adanya perhatian dari komunitas masyarakat peduli TB ini, dapat mencegah warga menderita penyakit tersebut. Sehingga perlu mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak,” kata Haris.
Diharapkan, untuk mencegah penyakit TB itu harus ada gerakan masif. Apalagi dengan adanya gerakan door to door ini dapat mengetahui masyarakat yang menderita TB. “Karena bisa saja masyarakat malu dan tidak tahu penyakit yang dialaminya itu,” katanya.
Ia berharap penyakit menular itu, ketika ada warga yang diketahui menderita TB bisa dilaporkan ke puskesmas, yankes atau komunitas masyarakat peduli TB untuk diobati. “Kami berharap, secara bertahap masyarakat yang terkena TB bisa diobati dan tidak ada lagi masyarakat yang terkena TB,” harap Haris.(JBS/GM)