JABARSATU.COM – Kasi Trantib/KUP Satpol PP Kecamatan Panyileukan, Sanusi menegaskan, guna mengakhiri fenomena wilayah Bandung Timur selalu diterjang banjir dikala hujan mengguyur Kota Bandung, maka satu-satunya jalan yakni dengan membuat penampungan air.
Diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bandug dan sekitarnya pada Minggu (14/4) menyebabkan banjir di kawasan Gedebage dan Panyileukan. Ketinggian air, mencapai 20 centimeter hingga 50 centimeter di beberapa wilayah yang lebih tinggi. Sedangkan di Pasar Induk Gedebage mencapai 50 centimeter sampai 75 centimeter.
“Kami sudah sering beri masukan untuk pihak terkait, harus ada danau retensi di wilayah Cipadung Kidul, guna menampung debit air yang tinggi. Lalu, di sebelah selatan bypass harus ada pelebaran sungai dan peninggian jembatan. Jika ini tidak dilakukan, selamanya kita akan tetap banjir,” tandas Sanusi kepada galamedianews.com saat ditemui di Kantor Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Senin (13/4)
Terkait pelebaran sungai, terlebih dahulu harus dilakukan pembebasan lahan di bantaran sungai. “Dari awal memang ukuran sungainya kecil. Lahan di pinggir sungai memang lahan milik. Jadi, harus dilakukan pembebasan lahan,” katanya.
Masyarakat kurang peduli
Selain beberapa masukan untuk instansi terkait dan pemerintah kota, Sanusi juga menegaskan, peran serta masyarakat diperlukan guna mewujudkan kawasan bebas banjir.
“Terutama masyarakat di Pasar Induk Gedebage, masyarakatnya kurang peduli. Pas banjir dan debit air besar, malah dimanfaatkan untuk mengeluarkan sampah dari pasar. Padahal sampah mereka menyumbat sungai,” tandasnya.
Untuk itu, Sanusi mengimbau, agar masyarakat peduli dengan kebersihan lingkungan. “Harusnya masyarakat sadar. Kalau tetap tidak peduli dengan kebersihan lingkungan, maka percuma saja apa yang dilakukan pemerintah,” aku Sanusi. (JBS/GM)
