Home Dunia Ribuan Rumah di Kab. Bandung Masih Terendam

Ribuan Rumah di Kab. Bandung Masih Terendam

941
0

banjirJABARSATU.COm – Banjir kembali menerjang tiga kecamatan di wilayah cekungan Bandung akibat luapan Sungai Cisangkuy, Minggu (5/4/2015). Sekitar 6.000 rumah di tiga kecamatan terendam dan mengakibatkan 962 jiwa mengungsi. Selain itu, akses lalu lintas di sejumlah ruas jalan terhambat akibat banjir.
Kepala Harian Badan Penanggualangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, Marlan mengungkapkan, wilayah yang diterjang banjir yaitu Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Sebanyak 962 jiwa dari 271 keluarga terpaksa kembali menempati sejumlah pengungsian.
“Kebanyakan warga yang mengungsi berasal dari Kelurahan/Kecamatan Baleendah. Sisanya dari Dayeuhkolot dan Bojongsoang. Ketinggian air siang ini (kemarin-red) sudah mulai surut, yaitu sekitar 50-120 cm,” ujar Marlan.
Banjir juga merendam sejumlah ruas jalan, di antarnya Jalan Raya Dayeuhkolot, Jalan Anggadiredja, Baleendah, dan Jalan Andir-Rancamanyar. Ketinggian air di sejumlah ruas jalan tersebut sekitar 50 cm. Akibatnya, akses lalu lintas terhambat.
Hingga Senin ini (6/4/2015), banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan tersebut sudah mulai surut. Akses lalu lintas di Jalan Dayeuhkolot yang sebelumnya terputus pun sudah bisa dilalui meski tdak sepenuhnya lancar.
“Namun, kendaraan roda dua masih belum melintasi Jalan Anggadiredja, Baleendah karena genangan air masih cukup tinggi. Akibatnya, kendaraan menumpuk di Bojongsoang,” tuturnya.
Marlan mengimbau agar warga tetap waspada terhadap ancaman banjir lantaran saat ini cuaca tidak menentu. Jika hujan turun deras, diperkirakan banjir akan kembali menerjang wilayah di sekitar Sungai Cisangkuy.
Rahmawati (38), warga Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah mengaku terpaksa kembali mengungsi. Soalnya, rumahnya terendam banjir hingga 1,5 meter.
“Saya kira banjir besar enggak akan datang lagi. Terakhir banjir besar kan Desember tahun lalu. Kemarin-kemarin memang ada banjir tapi masih kecil,” ujar.
Pada bulan Maret, lanjut Rahmawati, banjir memang kerap datang. Namun banjir cepat surut dan tak terlalu tinggi. Ia pun tak menyangka banjir besar harus kembali dirasakannya.(JBS.GM/MD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.