JABARSATU.COM -Sebanyak 500.000 warga diduga telah terkena dampak pencemaran langsung lingkungan sungai Citarum. Sedangkan 5 juta orang lainnya terkena dampak tak langsung akibat pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh para pengusaha di sepanjang aliran sungan Citarum.
“Hal ini akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan pengusaha kotor. Sumber pencemaran berasal dari aktivitas industri di sekitar sungai,” kata Aktivis lingkungan Kab. Bandung Adi Mulyadi seperti dilansir galamedianews, Kamis (2/4/2015).
“Kandungan timah, aluminium, mangan, dan konsentrat besi di sungai itu beberapa kali lebih tinggi dari angka rata-rata dunia,” lanjutnya.
Adi mengungkapkan, organisasi kesehatan dunia (WHO) menerangan 23 persen kematian di negara berkembang disebabkan oleh pencemaran lingkungan. Para korban, kata dia, selain terkena kanker, orang yang terpapar bahan kimia berpotensi mengalami keracunan akut dan kronis, cacat kognitif, kerusakan organ, dan masalah pernapasan.
“Anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko sakit akibat pencemaran. Hal itu juga yang terjadi di sepanjang aliran sungai Citarum,” keluhnya.(JBS?)