JABARSATU.COM – Tokoh masyarakat Kec. Paseh, Kab. Bandung, Denni Hamdani mulai mempertanyakan kepada Pemkab. Bandung terkait antisipasi apa yang akan dilakukan dengan hadirnya Teknopolis Gedebage Kota Bandung. Dengan hadirnya teknopolis harus diantisipasi oleh Pemkab. Bandung.
“Pasalnya, rencana kehadiran Teknopolis Gedebage yang hanya dipisahkan oleh jalan Tol Padaleunyi di daerah Sapan,” kata Denni seperti dilansir galamedia Rabu (1/4/2015).
Menurutnya, harus diantisipasi segera jangan sampai terjadi gap pembangunan yang bisa menyebabkan terjadinya ketimpangan. “Baik dilihat secara fisik maupun sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Memang saat ini di samping upper pass Sapan sudah ada industrial estate. “Namun apakah kehadirannya sudah sesuai tata ruang yang baik?” katanya.
Bisa dibayangkan, katanya, kawasan yang sudah terbangun ini akan mengalirkan limbah. “Nanti, limbahnya mengalir ke mana? Dikhawatirkan mencari sawah sekitar,” tandas Denni.
Hal ini yang kemudian menjadi wacana dari pejabat pemerintah. “Pejabat tersebut menyebutkan, karena terlanjur rusak, biarlah kawasan itu bertambah rusak dengan menyetujui perluasan kawasan industri sampai wilayah Rancaekek dan Solokanjeruk,” keluhnya.
Denni mengamati dari sisi perencanaan lalu lintas, pihak Pemkot Bandung merencanakan adanya interchange ke arah kawasan Teknopolis Gedebage.
“Hal ini dimaksudkan pula sebagai interchange ke arah Stadion Olahraga Bandung Lautan Api dan rencana Pusat Listrik Tenaga Sampah,” ujarnya.
Namun yang menjadi pertanyaan, kata Denni, apakah interchange ini setengah penuh (hanya untuk jalan ke arah teknopolis) atau interchange penuh (bisa melayani juga wilayah ke arah Sapan dan Majalaya). “Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tandas Denni.(GM/JBS)