JABARSATU.COM – Dampak melemahnya rupiah terhadap dolas AS ternyata tidak berimbas banyak terhadap perajin tahu tempe. Justru sebaliknya, dampak melemahnya rupiah atas dolar membuat bahan baku tahu tempe itu masih stabil. Kendati demikian, ada kecemasan bila sewaktu-waktu harga kedelai impor itu mendadak mengalami kenaikan.
“Ini bom waktu saja sebenarnya, saat ini importir itu dikuasai oleh importir besar. Memang banyak importir kecil, tapi tidak rasional. Ini bisa berubah kondisinya, sewaktu-waktu yang membuat harga bisa melambung,” tandas Ketua Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Kabupaten Cianjur, Hugo Siswaya seperti dikutip galamedianews, Senin (30/3/2015).
Menurut Hugo, jika stok yang ada di tangan importir kecil sudah menipis, tidak menutup kemungkinan harga kedelai impor itu akan melambung.
“Sekarang masih aman, karena stoknya masih ada. Tetapi kalau sudah menipis, tentu akan berdampak. Kita ini dimainkan oleh importir besar, mereka bisa saja menaikkan harganya,” tandas Hugo.(JBS/MD/GM)