Home JabarKini Kick-off LSI 4 April, 6 Klub Tetap Harus Penuhi Kekurangan

Kick-off LSI 4 April, 6 Klub Tetap Harus Penuhi Kekurangan

686
0

JABARSATU.COM – PSSI, PT Liga Indonesia dan beberapa perwakilan klub Indonesia Super League 2015 memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR RI di Wisma Nusantara I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Dalam RDPU tersebut, hadir pula BOPI.
Spirit yang terlihat jelas, khususnya dari tanggapan para anggota Komisi X adalah, kick-off Kompetisi ISL 2015 harus dimulai pada 4 April 2015. Dan, tentu saja dengan 18 peserta yang telah bersiap mengikuti kompetisi strata tertinggi di tanah air ini.
“Hari ini Liga datang ke DPR, bersama-sama perwakilan 5 dari 6 klub yang sebelumnya dinyatakan berada di grade D oleh BOPI. Sejak awal, keinginan kami adalah, agar diujung pertemuan ada terobosan yang diperoleh, sehingga PSSI dan Liga bisa menggelar kompetisi dengan semestinya,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia di laman resmi PT Liga Indonesia (PT LI).
Rapat yang dimulai pukul 16.30 WIB ini sempat mengalami skors pada pukul 18.30. Skors yang awalnya hanya 15 menit, kemudian berkembang menjadi 1,5 jam.
Akhirnya di sesi catatan akhir sidang, Komisi X lsiDPR RI menekankan bahwa kick off ISL 2015 akan digelar pada 4 April 2015, dengan diikuti 18 klub. Namun, ada beberapa catatan, 6 klub yang berada di kategori D, untuk tetap harus memenuhi persyatan yang dimintakan BOPI.
“BOPI memberi toleransi hingga setengah musim. Kepada 6 klub tersebut, membuat komitmen, atau surat pernyataan untuk memenuhi persyaratan, sesuai dengan kekurangannya masing-masing,” ungkap pimpinan rapat, Ir H. M. Ridwan Hisyam.
Seluruh klub yang hadir, dengan disaksikan Pimpinan Komisi X, anggota Komisi X, PSSI, PT Liga dan BOPI, menandatangani surat pernyataan tersebut. (JBS)

Previous article3 Anggota ISIS di Malang Jadi Tersangka
Next articleFokus Kasus Korupsi Sektor Sumber Daya Alam, KPK dan DPD Perbarui MoU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.