JABARSATU.COM – Dalam program televisi banyak berseliweran orang bersorban, mengenakan peci, dan kemudian doleh presenter disebut sebagai ustaz. Terutama untuk program-program acara bertema dakwah Islam. Mereka yang berpenampilan demikian dan menyampaikan materi dakwah akan disebut ustaz.
Kebanyakan orang awam akan menyukainya kalau materinya pas dan menyentuh kalbu, apalagi banyak lelucon yang disampaikan.
Namun jika disimak lebih teliti, ternyata banyak dai-dai yang bacaan Al Qurannya ataupun hadis-nya masih kurang pas, bahkan salah. Demikian kritikan yang disampaikan Guru Besar FH-UII Yogya yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013 Moh. Mahfud MD dalam akun twitternya.
Menurut, Mahfud, bacaan yang pengucapan khurufnya salah, maka arti dalam bahasa Arabnya juga akan salah.
“Dlm pantauan sy bnyk da’i popupler yg seing tampil di TV yg tak paham makhraj, apalagi nahwu-shorrof, dlm Bhs Arab. Artinya bs jauh berbeda,” cuit Mahfud MD dalam akun twiternya.
Cuitan itu kemudian mendapat banyak respons dari followernya. Kebanyakan dari mereka mengatakan sepakat dan menilai para dai yang berseliweran di televisi itu lebih bertujuan mencari harta ketimbang berdakwah. Pendapat lain, menginginkan sebaiknya para dai itu disertifikasi. (JBS/MD/TJ)