JABARSATU.COM – Jalan Raya Bandung – Pangalengan sejauh 42 Km saat ini kondisinya rusak parah. Hampir sepanjang jalan, mulai dari pertigaan Arjasari – Banjaran, banyak ditemukan lubang di tengah jalan.
Kondisi yang sama pun terjadi di sepanjang jalan Raya Pangalengan mulai dari pertigaan Kamasan – Pangalengan.
“Kondisi jalan yang berlubang ini sangat membahayakan para pengendara sepeda motor, terutama pada malam hari,” ujar salah seorang warga Pangalengan, Andi Satriani (26) kepada galamedianews.com, Selasa (24/3/2015).
Menurut Andi, setiap hari dirinya melintas Jalan Raya Pangalengan – Bandung untuk bekerja di Kota Bandung. Hampir setiap hari pula dirinya menemukan pecahan kaca lampu berserakan di tengah jalan.
“Ini menandakan banyak warga yang terjerembab saat melintas jalan milik Pemprov Jabar tersebut,” tambah Andi.
Andi menambahkan, jumlah kecelakaan lalu lintas akan semakin banyak saat Sabtu dan Minggu.
Pada akhir pekan itu banyak warga di luar Bandung datang ke Pangalengan untuk berwisata, namun mereka tidak tahu kondisi jalan sehingga banyak yang terjebak lubang di tengah jalan.
“Kalau ini dibiarkan, akan berdampak buruk pada perkembangan industri pariwisata di Pangalengan yang saat ini tengah berkembang,” katanya.
Hal yang sama dikatakan Eko, warga Desa Pangalengan. Dirinya setiap subuh pergi ke Bandung untuk belanja di sejumlah pasar induk di Kota Bandung.
“Sekali pun saya sudah mengenal jalan tersebut, namun tetap saja saya sering mengalami kecelakaan. Lubang di tengah jalannya terlalu banyak dan dalam, sehingga membahayakan para pengendara sepeda motor maupun roda empat,” tambahnya.
Baik Eko maupun Andi berharap pemerintah, baik Pemprov Jabar maupun Pemkab Bandung segera memperbaiki kondisi Jalan Raya Pangalengan – Bandung tersebut.
“Jangan hanya di plastik alias diaspal saeutik, karena kekuatannya paling hanya dua minggu. Apalagi di musim hujan, jalan aspal cepat rusak,” kata Andi.
Selain jalan raya Pangalengan – Bandung yang rusak parah, Andi pun mengkhawatirkan adanya longsor di tebing disepanjang jalan. Menurutnya, diperkirakan ada lebih dari 20 titik tanah rawan longsor mulai dari Cimaung hingga Pangalengan.
“Ini harusnya jadi perhatian semua pihak. Jangan sampai ada kejadian yang memakan korban baru pemerintah bergerak,” tandasnya.(JBS/GM/MD)