Home Bisnis & Ekonomi 420 Hektar Sawah di Subang Diserang Hama

420 Hektar Sawah di Subang Diserang Hama

905
0

sawah keringJABARSATU.COM – Sedikitnya 420 hektar tanaman padi tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Subang diserang tikus dan penggerek batang dengan intensitas serangan bervariasi. Selama dua bulan terakhir, kedua jenis OPT tersebut merupakan hama utama yang paling luas serangannya dibanding jenis lain.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, hama utama yang dihadapi petani di Subang di awal tahun 2015 yaitu tikus dan penggerek batang. Namun intensitas serangannya masih ringan dan sedang, belum ada yang berat apalagi puso,” kata Kepala Bidang Produksi, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Asep Heryana akhir pekan ini.
Dia mengatakan dari sejumlah OPT yang menyerah tanaman padi, serangan paling luas yaitu OPT tikus mencapai 245 hektar, disusul penggerek batang seluas 175 hektar, dan wereng Batang Coklat 23 hektar.
“Khusus serangan tikus intensitasnya 244 hektar kategori ringan, dan satu hektar sedang. Sedangkan penggerek batang kadaan serangan ringan seluas 173 ha, dan kategori sedang dua hektar. Sedangkan WBC 23 hektar kedangannya ringan,” ujarnya.
Dikatakan Asep upaya pengendalian telah dan sedang dilakukan, untuk tikus penanganannya melalui gropyokan dan pengemposan serta pemberian racun. Kemudian hama penggerek batang dilakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida kimia. “Penggunaan insektisida harus dilakukan sesuai anjuran, lalu mengumpulkan kelompok-kelompok telurnya,” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya para petani di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Subang dibuat kelabakan, menyusul adanya serangan penggerek batang terhadap tanaman padi petani. Usia tanaman padi yang diserang rata-rata padi 30 hingga 60 hari dari waktu tanam.
Sedangkan daerah yang tanaman padina diserang, seperti Desa Balebandung Jaya, Cihambulu, Siluman, Pabuaran, Salam Jaya, Karang Hegar, Pringkasap di Kecamatan Pabuaran. Kemudian di Desa Pabuaran, hamparan tanaman padi berusia dua bulanan itu rusak ringan dan sedang.
“Tanaman padi saya baru 30 hari tanam, sekarang diserang Sundep. Saya sudah berusaha membasminya menggunakan berbagai formula pestisida, tetapi belum juga berhasil. Sekarang pasrah, mau bagaimana serangannya merata, jadi tak ada pilihan lain kalau tak bisa selamat ya harus tanam ulang,” kata Kusnadi, petani di Desa Balebandung Jaya Kecamatan Pabuaran.
Dia mengatakan serangan sundep berlangsung cepat. Bagian tanaman yang diserah yaitu dari rumpun padinya. Kemudian merember ke daun, hingga tanaman tak bisa diselamatkan.
Petani lainnya di Desa Pabuaran, Bambang, mengatakan hal sama. Tanaman padinya yang sudah berusia 60 hari kini diserang OPT jenis sundep dan penggerek batang.
“Serangannya sangat cepat, semua tanaman sudah terkena. Upaya membasminya sudah kami lakukan, tapi kami pesimis bisa selamat. Kemungkinan besar tanaman padi kami bisa puso,” ujarnya.(jbs/pr/md)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.