JABARSATU.COM – Kebijakan eksekusi mati terhadap para gembong narkoba yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan termasuk terhadap dua gembong narkoba Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Apa yang akan dilakukan oleh pemerintahan Indonesia akan merusak reputasi negara itu di mata dunia dan akan menjadi sebuah kesalahan besar yang dilakukan Indonesia dan dunia akan mengenal Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai “Presiden Eksekusi”.
”Ada banyak penilaian baik terhadap Jokowi,” katanya. ”(Tapi) semua itu akan hilang dan dia akan dikenang sebagai presiden eksekusi di banyak negara,” dan perlu digarisbawahi, apa yang mulai saya temukan adalah kita melihat aspek kebangkitan nasionalis Indonesia yang selalu berada di bawah permukaan,” ujar Eks Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, John McCharty, seperti dilansir Sydney Morning Herald. Jumat (6/3/2015).
Sementara itu, seorang pakar dari Australian National University, Greg Fealy, sepakat bahwa kebijakan Jokowi memicu kebangkitan nasionalisme dan layak dikritik keras. Tapi seperti yang disampaikan McCarthy, menurutnya, respon diplomatik Australia harus ditahan. Dia menganggap reaksi politisi Australia yang menyalakan lilin sebagai protes eksekusi menjadi contoh yang baik.
”Ada beberapa opini dari pemimpin di Indonesia, yang menjadi semakin khawatir tentang dampak rusaknya reputasi Indonesia (di mata dunia),” ujarnya.(JBS/MD)