JABARSATU.COM – Jumlah mata air di Kota Bandung dari tahun ke tahun terus berkurang dan mengalami penurunan kualitas. Hilangnya mata air di Kota Bandung paling banyak akibat alihfungsi kawasan Bandung Utara menjadi kawasan perumahan dan kegiatan ekonomi.
“Tahun 1970-an Kota Bandung masih banyak memiliki mata air yang hampir 80 persen berada di kawasan Bandung Utara (KBU). Dari sekitar 700an mata ait, pali kini jumlahnya dibawah 50, itupun dengan kondisi semakin menurun kualitasnya atau luasnya yang mengecil,: ujar Dewan Pemerhati Lingkungan Masyarakat Perkotaan Kota Bandung, Boni Kusnandar, disela-sela kegiatan revitalisasi konservasi mata air Sentiong atau Kolam Sarimas di RW 17 Perumahan Sarimas, Kel. Sukamiskin, Kec. Arcamanik Kota Bandung.
Ketidaktegasan pemerintah Kota Bandung menurut Boni juga tidak didukung dengan komitmen pemerintah kota untuk menyelamatkan sejumlah mata air yang masih ada. “Ini sangat jelas terhadap perbukitan KBU yang sudah jelas diatur dan ada perundang-undangannya, tapi tetap saja pembangunan berlangsung,” ujar Boni.
Ketidakkonsistenan pemerintah juga tampak dari program kegiatan. “Salah satu contoh saat dicanangkan Relawan Penjaga Mata Air dan Komunitas Jaga Seke, ramai dibuat program tetapi setelah itu tidak ada lagi,” ujar Boni. (JBS/PR/MD)