JABARSATU.COM – Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditunjuk Presiden Joko Widodo yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi, dinilai belum membawa angin segar bagi penguatan KPK di tengah konflik dengan Kepolisian RI. Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai, salah satu yang menunjukkan indikasi itu yakni lambannya Pimpinan KPK memutuskan kelanjutan kasus dugaan korupsi yang menjerat Komjen Budi Gunawan.
“Pimpinan (sementara KPK) itu memilih sibuk sendiri ketimbang memutuskan menyidik atau tidak kasus korupsi Budi Gunawan,” ujar dia, Kamis (26/2/2015).
Selain itu, menurut Petrus, pernyataan Taufiequrachman Ruki yang menyebut kasus dugaan tindak pidana korupsi Budi bisa saja dilimpahkan Polri akan memperlemah KPK dalam pemberantasan korupsi. Menurut dia, Ruki cs terkesan tak bersikap terkait kasus yang menjerat Pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, serta penyidik KPK Novel Baswedan.
“Hingga kini, kriminalisasi para pimpinan KPK nonaktif dan penyidiknya, masih terus terjadi,” ujar Petrus.
Oleh karena itu, ia berharap kehadiran Ruki cs di KPK bisa memperkuat lembaga antirasuah itu, dan bukan sebaliknya.
“Jangan sampai Ruki dan kawan-kawan datang untuk malah mengakhiri rezim KPK,” ujar dia.(JBS/K/MD)