Home JabarKini Jokowi Merapat ke KMP, PDIP Terjepit

Jokowi Merapat ke KMP, PDIP Terjepit

875
0

jokowiJABARSATU.COM – Pengamat hukum tata negara Refly Harun menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan terjepit jika terus memaksakan kehendak agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian RI. Apalagi, Jokowi terlihat mulai mencari dukungan ke partai-partai oposisi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
“Coba bayangkan kalau seandainya tiba-tiba roda politiknya sedemikian rupa, komunikasi Jokowi lebih intens dengan KMP. Maka demikian pada suatu titik yang endorse Jokowi itu KMP,” kata Refly di Jakarta.
Ia pun memprediksi partai anggota koalisi pendukung Jokowi atau Koalisi Indonesia Hebat nantinya lebih memilih ikut bersama Jokowi jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu merapat ke KMP. Dengan demikian, PDIP akan ditinggalkan sendirian.
“Maka anggota KIH akan ditanya, lebih memilih ke mana, ke KIH atau presiden, ya kalau tiba-tiba pilihannya kepada Jokowi, maka PDIP yang akan terjepit,” ucap Refly.
Menurut Refly, Presiden Jokowi lebih tepat jika memutuskan untuk tidak melantik Budi Gunawan. Jika pun tidak melantik Budi, kata Refly, Presiden tidak bisa dimakzulkan. Tidak ada pelanggaran yang tergolong bisa dimakzulkan jika Jokowi batal melantik Budi sebagai Kapolri.
“Saya tidak yakin bisa di-impeach karena kan harus ke MK. Enggak masuk akal impeachment hanya karena tidak angkat Kapolri,” kata Refly.
Direktur Riset Akbar Tandjung Institute Muhammad Alfan Alfian menilai bahwa kemungkinan Jokowi mencari dukungan dari KMP merupakan konsekuensi logis karena mendukung pemimpin politik yang populis. Atas dasar itu lah, menurut Alfan, tidak mudah bagi PDIP untuk menitipkan agenda politiknya kepada Jokowi.
“Karena di sisi lain Jokowi berlindung kepada civil society dan bisa berlindung kepada kelompok penyeimbang. Saya tidak tahu ujungnya di mana, apakah Jokowi bisa keluar dari labirin ini atau tidak,” sambung dia.
Hingga kini, Jokowi menunda pelantikan Budi Gunawan setelah ajudan Megawati itu ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka. Budi diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait jabatannya di Kepolisian. (jbs/kompas/md)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.