Home JabarKini Ketua Dewan Kesenian Cimahi Dinilai Suka Adu Domba Antar Seniman

Ketua Dewan Kesenian Cimahi Dinilai Suka Adu Domba Antar Seniman

1588
1

JABARSATU.COM – dedeSejak dinobatkannya Dede Syarif, S.Sen Sebagai ketua, Dewan Kesenian Cimahi dari 2011 sampai 2014 nyaris tidak memiliki program. Setiap bulan atau tri wulan atau pertahun tidak ada agenda pertemuan baik dengan pengurus maupun dengan seniman atau sanggar seni yang berada dibawah naungannya.
Untuk itu, sejumlah seniman di Cimahi menuntut agar Dewan Kesenian Cimahi dibubarkan. Hal ini merupakan hasil pertemuan Seniman Peduli Cimahi di Guest House Ranco Topas Jl. Cihanjuang KM 2,5 Cimahi tanggal 28 Desember 2014.
Menurut salah seorang koordinator seniman Cimahi Anton Jeprut, selama kepemimpinan Dede, tidak ada kegiatan kesenian berupa festival atau pertunjukan/pameran seni yang diagendakan khusuh oleh Dewan Kesenian Cimahi. Jika ada itupun hanya inisiatif sendiri Dede Syarif atau kegiatan organisasi lain yang diklaim sebagai kegiatan Dewan Kesenian Cimahi tanpa ada koordinasi dengan pengurus lainnya.
“Begitupan dengan merancang dan pengajuan proposal kegiatan Dewan Kesenian Cimahi ke pemeritah kota Cimahi dan Jawa Barat dilakukan sendiri tanpa melibatkan pengurus lain. Pun ketika ada bantuan dana dari pemerintah Kota Cimahi, staf pengurus Dewan Kesenian Cimahi apalagi seniman/sangar seni tidak tahu peruntukan dan pertanggungjawabannya sampai detik ini. Padahal bantuan dana itu untuk kegiatan kesenian para seniman kota Cimahi, tapi tidak ada kegiatan yang dilakukan Dewan Kesenian Cimahi” tegasnya.
Banyak lagi kasus lainnnya seperti pelatihan teater dan sinematografi yang diklaim sebagai program Dewan Kesenian Cimahi tidak dirangcang dan dilaksanakan berdasarkan hasil rapat atau keputusan bersama para pengurus melainkan inisiatif sendiri Dede Syarif sebagai ketua. Begitu pula kerjasama dengan pihak lain yang berhubungan dengan kesenian dan Dewan Kesenian Cimahi selalu dilakukan sendiri oleh ketua (Dede Syarif), pengurus lainnya hanya mengetahui di media cetak (poster dan sejenisnya) atau media sosial.
Ujang Badi Ketua Citra Domas dalam pertemuan Seniman Peduli Cimahi meyatakan bahwa adanya Dewan Kesenian Cimahi tidak pernah memberikan kontribusi apa-apa terhadap kesenian yang tumbuh di Kota Cimahi, baik melakuan pembinaan atau menyelengarakan kegiatan. “Daripada sudah dibentuk diam serta ketuanya senantiasa memberi janji manis dan mengadu domba seniman dengan seniman lewat pernyataan-pernyatan yang tidak berdasar juga berbau fitnah, ia berharap Dewan Kesenian Cimahi Dibubarkan saja. Tanpa Dewan Kesenian Cimahi kegiatan kesenian kami tetap jalan”, katanya.
Senada juga dengan pandangan Himpunan Artis Independen (HAMI) dan Wadah Artis Muda Indonesia (WAMI) Kota Cimahi bahwa HAMI tidak pernah disentuh lansung oleh Dewan Kesenian Cimahi apa lagi diajak berbicara mengenai program. Jangankan ia tahu apa yang sedang kami lakukan, berkunjung saja tidak pernah. HAMI dan WAMI tidak mendengar apa yang sudah dilakukan Dewan Kesenian Cimahi selama ini, yang kami tahu hanya intrik negatif yang dihebuskan Ketuanya.
Di sisi lain, ketika dirinya menjadi calon anggota DPRD Kota Cimahi periode 2014-2019, calon dari salasatu partai, Dede Syarif juga melanggar etika organisasi yang mana dirinya tidak melapor pada pengurus Dewan Kesenian Cimahi lainnya dengan menerangkan atau menyampaikan surat pernyataan bahwa dirinya mencalonkan, serta tidak meletakan sementara Jabatannya sebagai pengurus (ketua ) Dewan Kesnian Cimahi sehingga jabatan itu terus melekat selama prapemilihan dan sedang pemilihan calon anggota DPRD. Padahal jelas-jelas dalam Anggaran Dasar Dewan Kesenian Cimahi menegaskan bahwa Dewan Kesenian Cimahi adalah organisasi bukan milik orang perorangan, bersifat independen, berlandaskan pada prinsip kemandirian yang mengutamakan kesetaraan dengan berbagai pihak sebagai mitra kerja dan tidak berafiliasi dengan organisasi atau partai politik apapun, dan kedaulatan tertingginya berada pada Musyawarah Seniman Kota Cimahi.
Melihat kenyataan seperti itu artinya Dede Syarif sebagai ketua Dewan Kesenian Cimahi sudah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi (AD/ART) yang dipimpinya, dan hampir setiap pasal AD/ART ia langgar.
Sebagai respon terhadap kenerja Dede Syarif yang tidak bisa mejalankan tugas kepemimpinan, berkoodinasi, kerjasama dengan para pengurus lainnya/seniman dan menjalankan program sesuai dengan ARD/ART organisasi, membuat beberapa orang pengurus secara terang-terangan mengundurkan diri. “Bahkan dalam hal itupun Dede Syarif tidak melakukan restrukturisasi kepengusan sesuai dengan aturan main AD/ART. Ia main tunjuk langsung tanpa sepengetahuan pengurus lainnya. Jabatan kepengurusan yang masih ada orangnya tanpa memberitahu orang bersangkutan, ia langsung main ganti saja. Itu kan tidak baik. Dewan Kesenian Cimahi bukan milik pribadi seorang Dede Sarif tapi milik masyarakat seni Cimahi, mekanisme pergantian pengurus harus berdasarkan kesepakatan bersama para pengurus dan memberitahukan kembali pada masyarakat seni Kota Cimahi. Segala hal menyangkut Dewan Kesenian Cimahi masyarakat seni kota Cimahi wajib tahu apalagi pengurus, baik berupa program yang sudah, sedang dan akan dijalankan maupun pamasukan dan pengeluaran anggararnya. Pertanyaannya kemana dan digunakan untuk apa agangaran yang sudah diberi Pemerintah Kota Cimahi?”, kata Fajar Budhi ketua Sanghyang Hawu dan Wakil Sekertaris Dewan Kesenian Cimahi.
Intinya Dede Syarif sebagai pimpinan tidak menjalankan fungsi Dewan Kesenian Cimahi semestinya. Maka, untuk menjaga kehormatan kesenian/seniman dan organisasi dari tindakan yang merugiikan baik secara moril maupun material yang berkepanjangan, kami sabagai pelaku seni Kota Cimahi, Seniman Peduli Cimahi menyatakan : 1. Mosi tidak percaya pada Dede Syarif selaku ketua Dewan Kesenian Kota Cimahi Periode 2011-2016, 2. Menutut mundur dari jabatan yang kami titipkan sebagai ketua Dewan Kesenian Cimahi, 3. Menuntut dibubarkanya Dewan Kesenian Cimahi.
“Menyangkut pandangannya di media masa terhadat kegitan Cimafest 2014 yang akan berlangsung kami sebagai Seniman Peduli Cimahi tersinggung karena ia membawa seniman keranah pribadinya yang merasa tidak dilibatkan pada kegiatan tersebut. Sebenarnya kegiatan Cimafest dari pengisi acara dan segala kelengkapannya 90 persen murni memanfaatkan potensi masyarakat Kota Cimahi. Jadi sebenarnya siapa yang dikecewakan? Sebenarnya sepanjang tahun Dede Syarif menjabat ketua Dewan Kesenian Cimahi kamilah yang dikecewakan dan kami tahu rekam jejak buruk dia sebelum masuk ke Kota Cimahi. Bahkan satu atau dua orang seniman di luar Kota Cimahi merasa dikecewakan dan tidakanya itu sudah bukan rahasia umum lagi. Untuk itu kami berharap Dede Syarif segera lengser dari Ketua Dewan Kesenian Cimahi dan mentia pertanggungjawabannya atas apa yang telah dikerjakannya sebagai ketua selama ini”, kata Anton ketua Jeprut dan ‘Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Cimahi. (JBS/MD)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.