JABARSATU.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sedikitnya ada 500 warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Pemerintah berupaya bergerak cepat untuk membantu korban yang dievakuasi dari lokasi kejadian.
“Dari laporan tadi pagi saja sudah ada sekitar 577 pengungsi dan perkiraan ada 88 orang yang diperkirakan masih tertimbun,” kata Ganjar seusai menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Kagama di Balai Senat UGM,tadi malam
Ganjar menyatakan, bantuan logistik makanan untuk para pengungsi telah tersedia. Bantuan itu dapat langsung didistribusikan ke lokasi-lokasi pengungsian.
“Soal makanan sehari-hari tidak ada masalah, ada 100 ton siap didistribusikan. Memang yang perlu diperhatikan adalah untuk kebutuhan anak dan perempuan,” ujarnya.
Untuk mempercepat proses evakuasi dan pembersihan material longsor, hari ini akan datang lagi bantuan berupa enam alat berat.
Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa keberadaan alat-alat berat belum dapat difungsikan secara efektif untuk membersihkan lokasi dari material longsor. Hal itu karena pada saat bersamaan, langkah pencarian korban dilakukan dengan cara manual.
“Kita lihat seperti ini sekitar 10 hari, itu pun kalau evakuasi cepat. Kita coba dari Karangkobar,” ujarnya di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, lokasi kejadian merupakan daerah rawan longsor karena tanah di sana rawan mengalami pergerakan. (jbs/kmps/md)