JABARSATU.COM – Saham-saham di pasar Asia memulai perdagangan di awal pekan ini dengan langkah mundur, mengikuti jejak penurunan tajam Jumat pekan lalu di bursa global acuan Wall Street AS. Kondisi ini dipengaruhi kecemasan investor terhadap anjloknya harga minyak mentah yang terus berlangsung dan sentimen negatif atas penurunan aktivitas manufaktur Jepang.
Seperti diberitakan CNBC, saham-saham AS berakhir melemah tajam pada akhir ekan lalu dengan indeks patokan mencetak kerugian mingguan yang cukup besar. Baca: Saham AS Cetak Rekor Penurunan Mingguan Terburuk.
Pasar minyak mentah turun lebih dari 3 persen ke posisi terendah barunya dalam rekor lima tahun terakhir pada penutupan bursa Jumat lalu setelah pengawas energi dunia memperkirakan harga energi menurun dikarenakan melemahnya permintaan dan pasokan yang lebih besar tahun depan. Indeks minyak mentah Brent berakhir di level US$61,85 per barel, sementara minyak mentah AS ditutup melemah pada level US$57,81 atau level terendah sejak Mei 2009.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini turun 1,9 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini terseret oleh memburuknya sentimen bisnis yang diungkapkan oleh bank sentral. Transaksi yen juga menjadi sentimen negatif pada perdagangan saham.
Sementara itu, media melaporkkan bahwa hasil perhitungan cepat menujukkan Perdana Menteri Shinzo Abe memenangkan pemilihan yang digelar akhir pekan lalu dan Partai Liberal Demokrat sebagai pengusungnya bersama koalisi berhasil mempertahankan posisi sebagai peraih kursi terbanyak di parlemen. Situasi ini memberikan Perdana Menteri Jepang mandat baru untuk melaksanakan strateginya dalam menghidupkan kembali ekonomi Jepang.
Saham Jepang secara keseluruhan cenderung melemah. Saham alat berat seperti Fast Retailing dan produsen robot Fanuc masing-masing kehilangan 2,2 persen dan 1,8 persen pada awal perdagangan.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney jatuh 1,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini terpukul oleh gejolak di pasar komoditas.
Saham produsen minyak dan gas seperti Oil Search dan Santos diperdagangkan masing-masing melemah hampir 2 persen. Sementara itu, saham Rio Tinto dan BHP Billiton masing-masing kehilangan 2,5 persen dan 2,1 persen.
Adapun indeks Kospi di bursa Seoul merosot 0,8 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini dibuka pada posisi rendah di level 1.899, dengan saham blue chips memimpin penurunan.
Saham KB Financial dibuka melemah 2 persen, sedangkan saham Samsung Electronics turun 1,3 persen.(jbs/viva/md)