Home Bisnis & Ekonomi Kurtilas 2013 Jebakan Batman

Kurtilas 2013 Jebakan Batman

1086
0

kurikulum13JABARSATU.COM-Kurikulum 2013 (kurtilas) ibarat jebakan batman untuk menteri pendidikan yang baru dari menteri sebelumnya. Padahal toatal anggaran untuk implementasi kurtilas tersebut di tahun ini Rp 6 triliun.
“Oleh sebab itu, kami atas nama guru-guru dan sejumlah organisi dan LSM peduli pendidikan Kota Bandung sangat mendukung jika kurtilas ini dihentikan. Kita bisa menghemat anggaran triliunan rupiah,” kata Guru SMAN 5 Kota Bandung, Agus Setia Mulyadi di sela-sela konferensi pers “Selamat Tinggal Kurtilas” di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jln. Perintis Kemerdekaan, Bandung, Senin (8/12).
Lebih baik katanya anggaran tersebut digunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.  Ia menilai kurtilas belum tepat untuk diterapkan karena sangat membebani siswa.
“Kurikulum 2006 juga sudah sangat membebenkan siswa karena jumlah mata pelajarannya yang cukup banyak. Sekarang dengan kurtilas mata pelajarannya justru lebih banyak,” katanya.
Dengan begitu, ia melanjutkan  kondisi ini akan memperparah beban siswa. Bisa jadi tidak ada waktu siswa untuk bersosialisasi.
“Tidak dipungkiri, jika kondisinya seperti ini akan melahirkan gereasi yang autis,” ujar Agus.
Sementara itu, Ketua Form Komunikasi Guru Swasta (FKGH) Kota Bandung, Yanyan menambahkan selama ini guru belum siap untuk menlaksanakan kurtilas. Kalau pun ada pelatihan itu tidak cukup untuk mengimplementasikan kurtilas di sekolah.
“Bahkan, saat pelatihan pelatihnya juga masih kebingungan dalam menerapkan kurtilas. Makanya guru-guru belum siap menjalankan kurtilas tersebut. Kalau di lapangan guru mengatakan siap menjalankan kurtilas, itu bohong,” tegas Yanyan.
Selain itu, sarana dan prasaran belum menunjang. Sementara tuntutan kurtilas cukup berat. Misalnya, banyak tugas siswa yang harus dicari melalui internet. Sementara fasilitas internet di pedesaan atau di pinggiran Kota Bandung belum tersedia.
“Dalam kurtilas ini anak-anak dituntut untuk lebih kreatif, sementara sarana dan prasaranannya belum menunjang. Ini kan menjadi beban, baik bagi sekolah, guru, maupun siswanya,” tegas Yanyan.(jbs/gm/md)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.