JABARSATU.COM – Untuk menjaga dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya, Balai Pengelolaan DAS Cimanuk Citanduy Kementerian Kehutanan, Bekerja sama dengan PT. Sygma Media Inovasi, menggelar Talkshow di statsion TVRI Jabar Banten, Rabu (Kamis 27/11/2014).
Acara bertema “Penyebarluasan Informasi RHL dikawasan Hutan Lindung Jawa Barat” ini, menghadirkan pembicara Kepala Balai DAS cimanuk Citanduy, Ir. Nani Rukmini, MM, dan Ketua Forum DAS Citanduy Dr. Tom Maskun.
Dalam Talkhsow ini kembali ditegaskan, pentingnya memelihara ligkungan dengan cara apapun, misalnya membudayakan cara menanam pohon dengan benar, tertata dan sesuai dengan kebutuhan alam, sebagai upaya mencegah terjadinya bencana alam longsor, banjir dan pencemaran air.
“Selama ini masyarakat tidak pernah tau apa faktor penyebab bencana alam yang terjadi. Bahkan mereka lebih cenderung saling menyalahkan bahkan ada juga yang menganggap bencana alam itu adalah kutukan” ujar Tom Maskun.
Lebih jauh Tom mengatakan, pada umumnya tata ruang suatu daerah cenderung mempertimbangkan nilai-nilai ekonomis dibanding nilai-nilai lingkungan. Akibat dari kecendurangan tersebut banyak lahan yang harusnya merupakan kawasan lindung, tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
“Bahkan kadang dialih fungsikan menjadi kawasan industri, pemukiman, perkantoran dll. penetapan luas kawasan hutan minimal 30% dari luas Daerah Aliran Sungai ”imbuhnya.
Sementara itu Nani Rukmini menyatakan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan merupakan upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dari peranannya dalam mendukug sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
Baik Tom maupun Nani sepakat, penanaman yang salah, tanpa menggunakan sengkedan, akan menyebabkan terjadinya erosi, dimana erosi ini yang dapat menyebabkan banjir karena membawa sebagian tanah yang terkikis ke sungai, sehingga sungai menjadi dangkal dan air menjadi keruh, maka terjadilah banjir.
Dalam Talkshow ini, hadir pula bintang tamu Drs. H. Taufik Faturohman, seorang artis komedi dan budayawan, yang menjelaskan bahwa, sejak lama masyarakat memang tidak bisa lepas dari hutan, air dan lahan, sesuai dengan pepatah Jawa Barat kacai jadi saleuwi, kadarat jadi selebak, bahasa perumpaan dengan menggunakan bahasa alam ini sebagai bukti mereka bisa membaca tentang alam.
Di sela-sela Talkshow, tampil Kelompok Pengamen Jalanan pimpinan Iwan Yofie, membawakan lagu-lagu alam yang mengandung pesan moral. Hadir pula Sejumlah masyarakat dan mahsiswa dari forum pencinta lingkungan. (JBS/MM)