JABARSATU.COM – Pihak Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) dalam waktu dekat akan memberlakukan taruf parkir pada setiap kendaraan yang masuk lingkungan kampu. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun klik-galamedia.com, besaran tarif masuk kendaraan roda dua dan empat belum jelas. Tetapi, di depan Kampus UIN Bandung kini telah dibuat pos parkir seperti di sejumlah super market atau lokasi lainnya.
Salah seorang dosen yang enggan disebut namanya mengatakan, bila masuk UIN Bandung harus dikenakan tarif, tentu ada kesan Kampus UIN Bandung lebih mengedepankan profit, meskipun pemberlakuan tersebut belum jelas kebenarannya.
“Saya ke kampus untuk ngajar. Masa harus dikutip parkir. Meskipun besaran biaya relatif sangat murah tetapi sangat tidak baik. Bila, masuk kampus harus dikutip biaya,” kata dosen tersebut, seraya menambahkan, bila benar dilakukan kutipan tentunya harus ada sosialisasi kepada para dosen dan mahasiswa yang akan mengkritisinya.
Sedangkan salah seorang mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Fakultas FISIP, Agus menyatakan, pihaknya sangat menyayangkan bila masuk kampu harus dikenakan tarif dan ada kesan mengedepankan profit.
“Kalau setiap kendaraan dikenakan kartu parkir kita setujua saja, tapi kalo harus bayar, wah nanti dulu lah. Bisa-bisa bakal menimbulkan reaksi dari sejumlah mahasiswa,” kata Agus.
Disisi lain, lanjut Agus, seharusnya pihak UIN Bandung menganggarkan secara khusus untuk parkir sekaligus bentuk layanan kepada mahasiswa.
“Masa kita harus bayar di kampus tempat kita menimba ilmu sendiri,” kata Agus singkat.(gm/md)
