JABARSATU.COM –
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar menangkap tiga warga Nigeria dan satu WNI karena terlibat penipuan online. Mereka menjanjikan akan memberikan hadiah pada korbannya, namun korban harus ‘membebaskan’ hadiah itu yang tertahan di jasa pengiriman.
Mereka masing-masing inisial AFO alias WIL, OTG, dan NKH ditangkap pada Jumat (10/10/2014) dan ORA alias BRI dibekuk Selasa (14/10/2014). AFO, OTG, dan ORA merupakan WN Nigeria.
Menurut Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul,Rabu (22/10/2014),modus operandi komplotan ini adalah menggunakan media sosial facebook dalam menjalankan aksinya.
“AFO atau WIL berkenalan dengan korban di facebook dengan akun Nigel Frank. Lalu FO memberikan hadiah pada korban. Namun katanya hadiah itu ditahan di kantor jasa pengiriman barang bernama APC dan meminta uang denda kepada korban sebesar Rp 267 juta,” ujar Martinus.
Namun aksi mereka berhasil dihentikan polisi. Polisi pertama menangkap AFO di Apartemen Gading Nias Residence Kelapa Gading Jakarta Utara. Polisi mengamankan barang bukti berupa laptop, handphone, dan simcard.
Dari hasil pemeriksaan terhadap AFO, ternyata ia dibantu seorang warga Nigeria lainnya, yaitu OTG dan seorang perempuan Warga Negara Indonesia bernama NKH yang merupakan kekasih OTG. Keduanya berperan sebagai petugas jasa pengiriman APC.
Selanjutnya ketiganya dibawa ke Mapolda Jabar. Dari hasil pemeriksaan tersangka dan barang bukti, diketahui ada satu orang lagi yang ikut membantu yaitu ORA. Ia ditangkap Selasa di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara.
“Para tersangka saat ini ditahan di Rutan Mapolda Jabar. Mereka diancam Pasal 28 ayat 1 dan Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE serta Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan atau denda maksimal Rp 1 miliar,” jelas Martinus.(dtc/md)
Menurut Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul,Rabu (22/10/2014),modus operandi komplotan ini adalah menggunakan media sosial facebook dalam menjalankan aksinya.
“AFO atau WIL berkenalan dengan korban di facebook dengan akun Nigel Frank. Lalu FO memberikan hadiah pada korban. Namun katanya hadiah itu ditahan di kantor jasa pengiriman barang bernama APC dan meminta uang denda kepada korban sebesar Rp 267 juta,” ujar Martinus.
Namun aksi mereka berhasil dihentikan polisi. Polisi pertama menangkap AFO di Apartemen Gading Nias Residence Kelapa Gading Jakarta Utara. Polisi mengamankan barang bukti berupa laptop, handphone, dan simcard.
Dari hasil pemeriksaan terhadap AFO, ternyata ia dibantu seorang warga Nigeria lainnya, yaitu OTG dan seorang perempuan Warga Negara Indonesia bernama NKH yang merupakan kekasih OTG. Keduanya berperan sebagai petugas jasa pengiriman APC.
Selanjutnya ketiganya dibawa ke Mapolda Jabar. Dari hasil pemeriksaan tersangka dan barang bukti, diketahui ada satu orang lagi yang ikut membantu yaitu ORA. Ia ditangkap Selasa di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara.
“Para tersangka saat ini ditahan di Rutan Mapolda Jabar. Mereka diancam Pasal 28 ayat 1 dan Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE serta Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan atau denda maksimal Rp 1 miliar,” jelas Martinus.(dtc/md)
