JABARSATU — Komunitas USA alias Urang Sunda Asli mendukung Iwan Ratman masuk dalam bursa kabinet di Pemerintahan Jokowi-JK. Seperti diketahui Joko Widodo – Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014 akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI 2014-2019.
“USA mendukung kuat karena Iwan memiliki catatan baik dalam dunia Migas,” jelas salah seorang pendiri USA kepada JABARSATU.com Ahad, (12/10)
Seperti diketahui nama Iwan dalam catatannya sangat baik, misalnya dalam laman GEOENERGI.co nama Iwan mulai disebut-sebut dan calon kuat Menteri ESDM kabinet Jokowi-JK. Iwan Ratman digadang-gadang sebagai kandidat terkuat. Disamping pengalamannya yang panjang di sektor migas, beliau menonjol karena keberanian dan sikapnya yang kritis, sehingga diharapkan akan mampu mewujudkan harapan Jokowi untuk membenahi tata kelola di sektor ini, demikian situs itu menulis.
Santernya nama Iwan Ratman memperkuat pembutkian tekad pemerintahan Jokowi-JK yang memastikan bahwa menteri ESDM akan diduduki oleh kalangan non partai. Seperti dikatakan sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pernah memastikan bahwa dalam kabinet mereka yang terdiri 34 kementerian, akan diisi oleh 18 profesional nonpartai dan 16 profesional partai politik.
Sejumlah nama yang layak .untuk mengisi posisi kementerian strategis banyak muncul di berbagai hasil survei yang di lakukan lembaga survei maupun media massa.
Mayoritas publik memilih Iwan karena rekam jejak (track record) dan pemikirannya yang sangat nasionalis. Beliau bertekad industri pertambangan dan Sumber Daya Alam (SDA) di negeri ini bisa dikelola dengan baik dan dikuasai oleh bangsa Indonesia sendiri.
Permasalahan pelik yang menghembuskan adanya mafia migas serta ditetapkannya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik sebagai tersangka merupakan cermin bagi pemerintahan baru untuk lebih berani dan berhati-hati dalam mengelola sektor tersebut.
Iwan juga punya tips khusus dalam soal BBM Subsisdi, sebaiknya tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM bersubsidi. “Kalau pun akan menaikkan lakukan secara bertahap. Misalnya naik Rp 1000 per enam bulan pada tahun 2016,”kata Iwan Ratman, yang dilansir inspirasibangsa.com pada Kamis (9/10/2014) di Jakarta.
Dalam setahun misalnya, kata Iwan Ratman, kenaikannya menjadi Rp 2000. “Bila strategi kebijakan seperti ini diimplementasikan maka dalam tenggat waktu tiga setengah sampai empat tahun subsidi BBM sudah tidak ada. Sehingga pada 2018 atau 2019 BBM bersubsidi sudah tidak, ”ungkap alumnus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, sembari menambahkan masyarakat pun harus dipersiapkan untuk tidak menggunakan premiun dan solar tapi menggunakan gas.
Kenaikan harga BBM bersubsidi secara bertahap, ungkap Iwan Ratman, akan memberikan ruang kepada masyarakat untuk beralih kepada gas, energi murah dan ramah lingkungan. “Pemerintah bertanggungjawab untuk menyediakan infrastruktur gas agar masyarakat pun bisa medapatkan gas dengan mudah,”lanjut Ketua Dewan Pembina Komunitas Migas Indonesia (KMI) ini.
Iwan Ratman meyakini bahwa pemerintahan Jokowi-JK yang dipilih oleh rakyat masih tetap mendengarkan denyut aspirasi rakyat. “Lebih baik harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan karena harapan rakyat pada Jokowi-JK sangat besar. Yang lebih rasional adalah menaikkan pajak kendaraan. Karena nilainya sama dengan menaikkan BBM bersubsidi. Menaikkan pajak kendaraan tentu juga beresiko tapi berbeda (resikonya –re.d) dengan menaikkan harga BBM bersubsidi, ”kata Iwan Ratman.
Iwan Ratman tidak menampik bahwa tidak sedikit penasehat ekonomi maupun energi yang mendampingi Jokowi-JK. Kendati demikian, Iwan Ratman percaya, Jokowi-JK dapat menangkap aspirasi rakyat. “Jangan membuat rakyat kecil makin terjepit di tengah himpitan ekonomi yang makin sulit,”tegas Iwan Ratman
Beragam argumen bermunculan seiring dengan hadirnya nama Iwan Ratman dalam deretan kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), salah satunya dari Asosiasi Dosen Indonesia.
“Saya kira sesuai dengan kondisi yang dihadapi bangsa sekarang. Saya sangat apresiatif dengan ide beliau. Konsep beliau itu mengarah pada konsep berdikari. kalau dilihat dari pemikiran-pemikiran beliau bisa memberikan ide-ide yang bisa menjawab tantangan dan permasalahan bangsa termasuk tantangan yang sangat krusial,”kata Ketua Asosiasi Dosen Indonesia, Khusnul Arifin di Jakarta, Sabtu, (11/10).
Menurutnya, Iwan Ratman memiliki cara pandang tersendiri dalam mengatasi krisis energi yang 15 tahun ke depan diprediksi sumber energi di Indonesia perlahan berkurang sehingga bangsa Indonesia perlu memberdayakan energi alternatif dari sumber-sumber yang sifatnya konvensional.
“Nah beliau (Iwan) banyak konsep ke arah sana,”tambahnya.
Salah satu gagasan unik Iwan yang disoroti Khusnul adalah tentang tidak perlunya menaikan harga BBM melainkan menaikan pajak kendaraan untuk mengatasi krisis energi nasional.
“Ini tergolong unik karena semua partai politik bahkan partai politik yang berkuasa sekarang kan sebagian memikirkan bahwa BBM itu harus dinaikkan. Ini ide unik beliau dalam mengatasi masalah energi kita ini tanpa harus menaikkan BBM,”katanya.
Menurutnya, program-progam pengembangan sumber energi yang mengacu pada perpres no.5 itu tentang sumber energi yang baru dan terbarukan perlu digenjot oleh aksi seorang menteri yang berlatar belakang profesional murni.
“Kalau menterinya tidak kompeten ya gimana lagi. Sekarang kan kompentensi itu yang jadi jaminan, kualifikasi memenuhi perlu ada pemikiran inovatif yang dibutuhkan di pemerintahan Jokowi terutama mengatasi masalah yang cukup menyulitkan gitu,”tandasnya.
Secara politik ekonomi, sosial, budaya di Indonesia, masih kata Khusnul, sudah terpenetrasi oleh asing bahkan sudah sangat mengkhawatirkan. “Perlu ada dokternya lah di semua sektor di semua bidang, supaya jadi bangsa yang bermartabat terutama di sektor energi,”tutupnya.
Hal senada diunkap Direktur Eksekutif Indostrategi, Andar Nurbowo. Ia menyebut bahwa Iwan Ratman bernasib sama dengan BJ Habibie yang rela menanggalkan jabatan dan honor tinggi di luar negeri demi mengabdi di tanah airnya sendiri.
“Habibie salah satu orang yang saya kagumi. Dan sekarang Pak Iwan, ya sosok itulah yang cocok (jadi menteri ESDM) nasionalis tinggi, bisa bergaul dengan semua kalangan,”ungkap Andar di Jakarta.
“Dipanggil oleh negara dia tinggalkan gaji yang tinggi masuk ke SKK Migas. Kalau dia sekarang jadi kandidat kuat, menurut saya pantes-pantes saja karena mungkin ketulusan serta harga yang ia bayar, harusnya kalau di luar negeri gajinya 4 x lipat dibanding di SKK Migas. Itu poinnya luar biasa,”tambahnya.
Sebagai orang yang pernah jadi orang Indonesia yang jadi pucuk pimpinan di perusahaan asing, kata dia, kemampuan Iwan Ratman dalam bidang energi sudah sangat terukur dibanding kandidat lainnya. Sisi lain, Iwan pun tergolong sosok non partisan melainkan profesional murni di bidangnya.
.
“Pastinya Pak Iwan Ratman ini menurut saya memang menguasailah masalah energi secara konsep maupun secara teknik, masih muda. Yang jelas dia mempunyai pengalaman internasional,”sambungnya.
Sangat dimungkinkan, kata Andar, bila Iwan Ratman dapat menggeser posisi Poltak Sitanggang yang belakangan ini disebut-sebut sebagai kandidat terkuat kursi panas ESDM.
“Bisa jadi bisa tergeser (Poltak) karena idealismenya dia untuk mengabdi di Indonesia, dia pantaslah mengabdi di situ (Menteri ESDM),” tutupnya.
Komunitas USA sebagaimana disebut diatas mendukung Iwan Ratman karena dia putra Sunda. “Kami dukung dan USA dukung dia jadi menteri ESDM,” ujar Aktivis dari Komunitas USA ini, Tatang Yusup kepada Jabasatu.com (TPO/JBS)