Home JabarKini Jokowi Harus Berani Koreksi Besaran Kuota BBM

Jokowi Harus Berani Koreksi Besaran Kuota BBM

975
0

jokwJABARSATU — PT Pertamina memrediksi Premium bersubsidi akan habis pada 26 Desember sedangkan Solar bersubsidi akan habis pada  6 Desember 2014. Dengan demikian, menurut  Pengamat Energi, Sofyano Zakaria,  untuk memenuhi pasokan BBM subsidi  hingga 31 Desember 2014, maka  untuk BBM solar bersubsidi diperlukan pasokan tambahan untuk  selama  25 hari. Sementara   itu untuk premium bersubsidi  dibutuhkan pasokan tambahan untuk selama 7 hari.

Nah, berdasarkan  prediksi tersebut, maka  perhitungan dari Sofyano bahwa dengan konsumsi solar bersubsidi  rata rata per hari adalah sebesar 48.000 KL. Sedang untuk  Premium yang rata rata konsumsi  perhari sebesar  80.000 KL.
Maka dibutuhkan tambahan kuota solar bersubsidi  kurang lebih  sebesar 1,2 juta KL (80.000KL x 25 hari ).  Sedangkan  untuk  premium bersubsidi diperlukan tambahan kuota  sekitar 560.000 KL (48.000KL x 7 hari) . Jadi secara keseluruhan diperlukan tambahan kuota sampai 31 Desember 2014 sekitar 1,76 juta K.

Dengan gambaran seperti itu,  artinya kebutuhan  BBM bersubsidi nyaris  mendekati besaran kuota yang ditetapkan pemerintah  pada APBN 2014, yaitu  sebesar 48 juta KL  dan bukanlah  sesuai kuota pada APBN-P 2014 sebesar 46Jt KL.  Dengan fakta besaran pasokan BBM  di tahun 2014 ini, sudah seharusnya pula pemerintahan baru Joko Widodo mengoreksi  besaran kuota bbm untuk 2015 yang telah diusulkan sebesar 46 juta KL.

Sepanjang tidak ada kebijakan pemerintah yang membatasi lebih ketat penggunaan BBM bersubsidi, maka sangatlah tidak mungkin penggunaan BBM bersubsidi akan sama besarannya dengan tahun 2014. “Ingat, salah satu faktor penyebabnya adalah  produksi kendaraan bermotor yang  akan terus meningkat dan ini akan menggerus kuota bbm bersubsidi pula,” tegas Sofyano. -GE/AD/JBS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.