JABARSATU — Wali kota Bandung Ridwan Kamil menyambangi kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI, Jakarta. Kedatangan Emil, sapaan Ridwan Kamil, untuk meminta Ahok untuk melarang warga Jakarta yang ingin ke Bandung dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Ahok menegaskan kedatangan Emil untuk meminta warga Jakarta gunakan kereta api untuk berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.
“Pak Ridwan minta kita pakai kereta api masuk Bandung,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (16/9).
Sementara itu, Emil menegaskan kedatangannya ke Ahok untuk meminta Ahok mensosialisasikan warga Jakarta agar memakai kendaraan umum ke Bandung. Menurut dia, hal tersebut jadi tidak berguna apabila hanya wali kota Bandung yang meminta bukan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Tapi kampanyenya harus dari sekarang. Pak Ahok yang nanti gubernur suaranya akan lebih didengar (warga Jakarta), ketimbang saya di sana (Bandung),” kata dia.
Emil menambahkan Pemkot Bandung telah meminta Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan untuk memperbanyak frekuensi kereta api yang menuju Bandung. Hal tersebut untuk menghindari kendaraan pribadi warga Jakarta masuk ke wilayah Bandung.
“Karena masalah Jakarta mirip-mirip sama Bandung. Macet, banjir dan knalpot bising, masalah tadi Pak Ahok bisikin soal taman. Jakarta mau dibanyakin taman-taman tematik juga kayak di Bandung,” pungkas dia.
Sementara itu bertepatan satu tahun pemerintahan Wali Kota Ridwan Kamil-Wakil Wali Kota Oded M Danial, sejumlah massa aksi unjuk rasa mengkritik kinerja jargon ‘Bandung Juara’ itu hari ini selasa (16/9/2014)
Masa yang menamakan diri LSM Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH) menggelar poster bertulis ‘Satu Tahun, Kemacetan Lalu Lintas & Sampah Belum Beres’, ‘RK Bukan Ahok, Lemah & Membiarkan Pelanggaran Perda & Hukum’, ‘Gimana Mau Juara??? Urus PKL Satu Tahun Nggak Beres’.
“RK stop pencitraan. Mulai sekarang banyaklah bekerja dan mengentaskan kemiskinan,” ucap Koordinator LSM GGMH Torkis Parlaungan Siregar di sela-sela demonstrasi. GGMH menyorot program Ridwan Kamil-Oded setelah dilantik soal membenahi birokrasi, pedagang kaki lima (PKL), dan sampah.
“Tiga bulan usai dilantik, RK-Oded janji menuntaskan tiga hal permasalahan tersebut. Tapi realitanya belum tutas hingga kini,” ujar Torkis.
Lebih lanjut Torkis memuji keberhasilan Ridwan Kamil mempercantik sejumlah taman kota. Namun penataan taman ini, menurut Torkis, tak berimbas kepada kesejahteraan rakyat. Nah loh…. (MDK/JBS/DK/YUN)