JABARSATU.COM – Partai Gerindra angkat bicara mengenai keinginan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keluar dari partai tersebut. Ancaman Ahok itu dipicu wacana Pilkada melalui DPRD.
“Itu hak dia mau masuk dan keluar di Gerindra. Kita kan dukung Ahok jadi DKI 2 (Wakil Gubernur),” kata Wasekjen Gerindra Rindoko Dahono Wingit di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Rindoko mengatakan sikap Gerindra memilih Pilkada lewat DPRD sudah melalui pembahasan di internal partai. “Ini kan kita lihat latar belakangnya pileg dan pilpres se-Indonesia, nanti 5 sampai 10 tahun bisa juga pilkada langsung,” tutur Rindoko.
Ia mengatakan situasi dan kondisi pemerintahan depan memerlukan biaya dan dana yang tidak sedikit. Sehingga penghematan Pilkada diperlukan. “Dengan Pilkada lewat parlemen dapat dihemat Rp60triliun,” ujarnya.
Menurut Rindoko, internal Gerindra sangat demokratis terhadap perbedaan pendapat. Tetapi tidak perlu keluar dari partai. “Kalau begitu. Ini kekanak-kanakkan, kalau perbedaan di parlemen itu dinamika,” kata Anggota Komisi II DPR itu.
Sebelumnya, Wakil gubernur DKI Jakarta, sangat tidak setuju apabila pemilihan kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Saking tidak setujunya, pria yang karib disapa Ahok ini bertekad untuk keluar dari partai politik apabila mekanisme pemilihan tersebut jadi dilakukan.
Untuk diketahui, Ahok sekarang merupakan politisi Partai Gerindra, setelah sebelumnya sempat menjadi bagian dari partai Golkar.
“Saya pikir, kalau sampe ini dilakukan mungkin saya akan keluar dari partai politik saja, ngapain main ke partai politik,” ujar Ahok, usai lakukan rapat pimpinan di Balaikota. (JBS/TJ/MD