JABARSATU.COM -Badan Anggaran DPRD Provinsi Jabar mempertanyakan Pemerintah Provinsi Jabar dalam penyertaan modal kepada tiga BUMD pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan 2014.
“Kami mempertanyakan penyertaan modal untuk BUMD sebesar Rp105 miliar pada RAPBD Jabar Perubahan 2014,” kata Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jabar Selly Gantina kepada wartawan di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan, penyertaan modal sebesar Rp105 miliar tersebut rencananya untuk diberikan kepada BUMD Jasa Sarana senilai Rp87 miliar, Tirta Gemah Ripah Rp58 miliar, dan BUMD pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebesar Rp37 miliar.
Menurut dia, penyertaan modal untuk BIJB masih dapat dimengerti, tetapi untuk BUMD lainnya dinilai belum ada dividen yang jelas.
“Kalau untuk BIJB kita bisa ngerti, karena kan baru terbentuk. Tapi, Tirta Gemah Ripah ini belum memberikan dividen yang jelas,” katanya.
Menurut dia, jumlah dividen yang diberikan BUMD milik Pemerintah Provinsi Jabar masih tergolong minim, kecuali Bank Jabar Banten (BJB) yang dinilai bagus.
“Hanya BJB yang bagus dari seluruh BUMD, total dividennya sekitar Rp25 miliar,” kata Ketua Komisi B DPRD Jabar itu.
Perempuan Politisi PDI Perjuangan itu menginginkan pemerintah menjelaskan perencanaan apa saja yang hendak dilakukan BUMD.
Selly mengaku sudah menanyakan persoalan penyertaan modal tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jabar, namun belum ada jawaban.
“Harus tahu dulu business plannya seperti apa, jangan langsung memberi tahu anggarannya. Dan kita sudah tanya ini, tapi belum dijawab,” kata Selly. (JBS.ANT/MD)
=