JABARSATU.COM – Komisioner KPU diancam akan diculik. Tak heran kalau kemudian mereka mengadukan soal ancaman ini ke Bareskrim Polri. Para komisioner KPU ini juga meminta perlindungan keamanan.
“Indonesia Police Watch (IPW) mendukung langkah 7 komisioner KPU yang melaporkan Ketua DPD Gerindra Jakarta ke Bareskrim Polri. IPW berharap, Bareskrim segera dan secepatnya memproses laporan ini, dengan cara memanggil, memeriksa,dan menahan Ketua DPD Gerindra Jakarta dengan pasal berlapis,” terang Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Senin (11/8/2014).
Menurut Neta, ancaman penculikan yang dilakukan Ketua Gerindra kepada Ketua KPU tidak bisa dianggap sepele, mengingat kasus penculikan masih merupakan sebuah kejahatan yang menakutkan di Indonesia.
“Sebab itu ancaman penculikan yg dilakukan Ketua Gerindra Jakarta terhadap Ketua KPU adalah sebuah kejahatan politik tingkat tinggi. Ancaman ini jangan dilihat hanya sebagai sekadar gertakan sambal belaka, tapi harus dilihat sebagai sebuah aksi kriminal politik yang tidak hanya mengancaman sistem demokratisasi,” jelasnya.
Ancaman yang dilakukan, setidaknya akan membuat takut orang-orang yang memproses atau menangani proses pilpres 2014, yang pada akhirnya bertujuan mengganggu dan mengacaukan proses pelantikan presiden terpilih.
“Untuk itu Bareskrim Polri harus segera memproses kasus kejahatan politik tingkat tinggi ini, dengan cara memanggil dan segera menahan pelaku pengancaman dengan pasal berlapis. Tujuannya agar keamanan Ketua KPU terjaga dan proses Pilpres 2014 serta pelantikan presiden terpilih tidak terganggu oleh manuver pengancam. Bareskrim jangan menganggap enteng ancaman ini,” urai dia.
“Sebab jika Bareskrim terlambat bertindak dan ketua KPU benar-benar diculik dipastikan kekacauan politik akan terjadi di Indonesia. Buntutnya kerusuhan massal akan mengganggu stabilitas keamanan Indonesia. Jika hal itu terjadi Bareskrim Polri tentu sebagai pihak yang paling bertanggungjawab,” tutupnya. Hingga berita ini diturunkan Taufik belum bisa dimintai keterangan. Saat ditelepon dan di SMS Taufik tak merespons.(JBS/DTC/md)