JABARSATU.COM – Sejumlah orangtua, kembali melakukan aksi menuntut agar sekolah gratis sampai tingkat SMA dan rihatinan atas berbagai iuran dan pungutan yang masih dikenakan terhadap para siswa baru maupun lama.
Mereka menamakan diri FORUM ORANG TUA SISWA (FORTUSIS) KOTA BANDUNG, kamis hari ini (7/8/2014), meminta Walikota Bandung yang dulu mengkampanyekan pendidikan gratis di kota Bandung segera merealisasikannya.
“Kami juga masih ingat sambutan Walikota ketika melantik Kepala Dinas Pendidikan kota Bandung yang akan menghentikan segala iuran sekolah. Baru saja kami baca di laman Facebook Ridwan Kamil untuk Bandung yang memberitahukan bahwa telah dilakukan moratorium segala iuran sekolah.” teriak Koordinator Fortusis Kota Bandung Dwi Subawanto, di Gedung Indonesia Menggugat.
Janji dan rencana Walikota yang sempat membuat kami yakin akan membawa Bandung menjadi Juara, ternyata tidak menjamin hilangnya segala iuran ke orang tua seperti tahun-tahun sebelum ini.
Iuran dari pihak sekolah atau Komite Sekolah sepertinya tetap berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya, ada yang berbentuk titipan uang, pembagian daftar iuran, pejualan pakaian seragam (kadang tidak masuk akal).
“Kami yang orang tua siswa baru tahun ajaran baru ini, telah diberitahu akan adanya rapat-rapat penentuan iuran di akhir minggu ini. Dengan diijinkannya rapat tersebut kami mendapat kesan pihak Walikota Bandung mengijinkan penarikan iuran ke peserta didik—tidak sebagaimana dijanjikan saat Bapak mencalonkan diri dan saat Walikota melantik Kadisdik” katanya lagi.
Pada saat yang sama Fostuis mendapat kabar bahwa 20 kota kabupaten di Jawa Barat telah benar-benar menggratiskan biaya sekolah. Sebagai Walikota yang menggagaskan moratorium iuran dan Bandung Juara, orangtua belum mendapatkan penjelasan atas realisasi janji dan rencana walikota.
Para orang tua siswa se Bandung mendesak kepada Walikota Bandung agar segera melakukan berlakunya moratorium segala iuran sekolah dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
“Seandainya Walikota Bandung tidak jadi melaksanakan moratorium segala iuran sekolah pada tahun ini, Walikota minta maaf atas belum terlaksanaanya janji kampanyenya serta rencana moratorium yang sempat diucapkan dan memberikan alasan penundaan. Setelah itu walikota berjanji akan memberlakuakn moratorium segala iuran pada tahun ajaran mendatang” teriaknya.
Ditambahkan, bila Walikota mengijinkan penarikan iuran sekolah, Walikota membuat pedoman tertulis mengenai pos-pos anggaran yang dapat dan tidak dapat dimintakan dibiayai oleh orang tua siswa, beserta penjelasan dasar hukumnya.(JBS/MD)