JABARSATU.COM – Para guru panitia penerimaan siswa baru SMAN di Bandung menduga Walikota Bandung tidak memahami kondisi sekolah, sehingga memaksakan diri agar siswa yang medaftar harus memakai SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional) yang asli.
Sementara SKHUN yang asli belum turun dari sekolah (SMP) masing-masing. “Kami tetap menerima pendaftaran siswa, walaupun memakai SKHUN sementara” ujar seorang Guru SMAN di Bandung.
Para guru tidak mau merugikan waktu orangtua, sehingga pendaftaran menjadi terganggu gara gara walikota keukeuh menginginkan surat asli, lagi pula pendaftaran sudah akan berakhir sampai tanggal 5 Juli.
Sementara itu, hari ini Rabu (2/7/14) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana mengumpulkan seluruh Kepala sekolah se Kota Bandung, pukul 13.00 siang ini. Pertemuan Kepala sekolah dan Wali Kota membahas penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang saat ini banyak dipermasalahkan.
Emil panggilan akrab Ridwan Kamil sebelum mengadakan pertemuan dengan Kepala sekolah telah menggelar rapat dengan jajaran Muspida, Selasa (1/7/2014) sore. Emil mengatakan rapat dengan jajaran Muspida bahas PPDB karena tak ingin ada kecurangan dan pelanggaran.
Sebelumnya Emil mengatakan, banyak orang menilai ribet dan repot dengan PPDB karena kebiasaan melanggar sekarang semua harus ikut aturan jadi menilai ribet. “Saya buat aturan untuk memperbaiki sistem pendidikan yang selama ini banyak pelanggaran,” ujar Emil.
Emil mengatakan banyak warga yang mengaku miskin menggunakan SKTM tapi ke sekolah membawa I phone ditambah orangtuanya menggunakan emas dan mobil makanya tahun ini diperketat. .
Siswa terbukti melampirkan SKTM palsu, selain orangtua dipidana juga siswa dikeluarkan dari sekolah. (JBS/TJ/MD)