JABARSATU. COM – Menjelang Ramadan, pendistribusian elpiji 3 kilogram di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih belum normal. Suplai dari Pertamina melalui stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) hingga sekarang masih dibatasi.
Padahal pemakaian elpiji di bulan Ramadan selalu lebih besar ketimbang hari-hari biasa. Belum normalnya suplai elpiji ini terpantau di pangkalan elpiji Delima, Desa Jambudila, Kecamatan Cisarua.
Pemilik pangkalan, H. Toyib mengakui, suplai elpiji masih belum normal sehingga kebutuhan masyarakat dan pengecer tidak dapat dipenuhi semua. Agar semua kebagian rata, pembelian dibatasi satu rumah tangga satu elpiji per hari.
“Pembatasan juga diberlakukan bagi pengecer. Biasanya dalam keadaan normal berapa pun pembelian pasti dilayani, tapi sekarang hanya dikasih satu tabung per hari. Kebijakan ini semata-mata untuk pemerataan agar tidak ada masyarakat yang tidak kebagian,” kata Toyib di Cisarua kemarin.
Pangkalan Delima setiap hari hanya mendapat jatah satu delivery order (DO) sebanyak 560 tabung. Menghadapi lonjakan permintaan pada bulan Ramadan, Toyib bersama pemerintahan Desa Jambudipa meminta tambahan DO kepada Pertamina
“Kami minta tambahan dua DO biar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” ujarnya.(JBS/GM/MD)